Depok, Jawa Barat (ANTARA) - Dewan Ekonomi Nasional (DEN) menyakini kebijakan tarif resiprokal Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump terhadap mitra dagangnya akan terus melunak, seiring pemenuhan kepentingan domestik AS.
"Kita sih optimis kebijakan Trump akan terus melunak. Trend-nya akan menurun," ujar Anggota DEN Mochammad Firman Hidayat, di Depok, Jawa Barat, Senin.
Dia menjelaskan, berdasarkan data inflasi AS, dampak kebijakan tarif dinilai masih terbatas dan tetap terkendali. Namun, pada sejumlah produk tertentu khususnya barang kebutuhan sehari-hari yang diimpor seperti daging, kopi, dan pisang yang tidak diproduksi di dalam negeri terjadi kenaikan harga cukup signifikan.
Kondisi inilah yang disebut mendorong Pemerintahan Trump menambah daftar pengecualian terhadap produk yang dikenakan tarif dari negara mitra dagang.
Menurut dia, tren itu diperkirakan akan berlanjut, sehingga dampak tarif resiprokal ke depan dinilai akan lebih baik dibandingkan periode sebelumnya.
"Ini kita lihat trend-nya akan relatif seperti itu. Sehingga dampak dari tarif akan semakin relatif membaik dibandingkan sebelum-sebelumnya," katanya lagi.
Selain itu, dari kebijakan tarif AS yang diterapkan ke negara mitra dagang, Indonesia bisa memanfaatkan untuk menarik investor asing membangun fasilitas produksi di tanah air.
Dari catatan pihaknya, saat ini ada 27 pabrik tekstil dan garmen dari Vietnam dan China yang berencana memindahkan pabriknya ke Jawa Tengah dengan potensi serapan tenaga kerja mencapai 120 ribu orang.
Meski demikian, disampaikan dia pula relokasi pabrik tersebut saat ini membutuhkan percepatan perizinan dan SDM yang berkualitas.
"Kuncinya mereka butuh percepatan izin dan yang kedua yang harus kita lakukan SDM-nya harus ditingkatkan," ujar dia.
Gedung Putih pada Kamis (20/11) mengeluarkan sebuah perintah eksekutif untuk menghapus tarif hukuman atas beberapa produk pertanian dari Brasil yang sebelumnya dikenakan tarif.
Pengembalian (refund) bea masuk yang terkumpul sejak 13 April, saat perintah eksekutif tersebut diberlakukan, akan ditangani oleh Bea Cukai dan Perlindungan Perbatasan AS.
Daftar pengecualian yang baru ditambahkan itu mencakup sekitar 250 kategori dalam subjudul 8 digit Jadwal Tarif Harmonisasi AS, termasuk kopi, daging sapi, tomat, teh, rempah-rempah, buah-buahan, dan kacang-kacangan.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: DEN meyakini kebijakan tarif resiprokal Trump bakal terus "melunak"