Jakarta (Antara Jogja) - Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi meminta klub sepak bola Indonesia yang akan turun diturnamen yang akan digelar oleh Tim Transisi yang di antaranya Piala Kemerdekaan 2015, tidak risau dengan intimidasi.
"Jangan risau dengan intimidasi. Pemerintah akan hadir di sini," kata Menpora Imam Nahrawi di sela penutupan 'Workshop Piala Kemerdekaan 2015" di Jakarta, Jumat.
Berdasarkan informasi yang berkembang, beberapa klub yang akan turun di Piala Kemerdekaan 2015 mendapatkan intimidasi. Namun, sebanyak 19 klub Divisi Utama sudah dipastikan akan turun pada turnamen yang akan dimulai 1 Agustus itu.
Orang nomor satu di Kemenpora itu menegaskan klub merupakan pemegang mandat. Oleh karena itu, pihaknya meminta klub tidak takut dan turun berperan serta dalam mensukseskan turnamen Piala Kemerdekaan 2015. "Pemegang mandat adalah klub, jadi jangan takut," kata pria asal Jawa Timur itu.
Sebanyak 19 klub dipastikan turun pada Piala Kemerdekaan 2015 yang terdiri dari Grup A PSMS Medan, PSPS Pekanbaru, Persires, Lampung FC, Persitara dan Kalteng Putra. Sesuai dengan rencana, PSMS Medan akan menjadi tuan rumah untuk babak penyisihan.
Grup B meliputi Perserang, Cilegon United, Persika Karawang, PSIR Rembang, Persip Pekalongan dan Persidago Gorontalo. Untuk tuan rumah masih diperebutkan antara Perserang dan Cilegon United.
Sedangkan Grup C berisi klub-klub yang berasal dari Jawa Timur meliputi Persepam MU, Persebo Jaya Bondowoso, Madiun Putra, Persikap Pasuruan Jaya, Persatu Tuban dan Persinga Ngawi. Tuan rumah belum ditetapkan karena ada tiga klub yang mengajukan sebagai tuan rumah.
Sementara itu, juru bicara PSSI Tommy Wely mengatakan pihaknya sebenarnya telah memproteksi semua anggotanya termasuk klub Divisi Utama yang berencana turun di Piala Kemerdekaan yang digagas Tim Transisi.
"Kompetisi harus dibawah kendali PSSI. Kalau tetap ada klub yang ikut ditempat lain, berarti itu pilihanya. Pasti ada konsekuensi bagi klub itu," katanya di Kantor PSSI Senayan Jakarta.
Menurut dia, meski ada beberapa klub yang memastikan diri turun di Piala Kemerdekaan pihaknya belum ada rencana untuk memanggilnya. Namun, jika disesuai dengan aturan yang ada maka klub terancam dicoret keanggotaannya.
(B016)
Berita Lainnya
Lomba pacuan kuda Kebumen, Jateng, menjadi contoh "sport tourism"
Rabu, 17 April 2024 10:56 Wib
Menpora minta Pramuka menjadi pilihan ekstrakurikuler di sekolah
Jumat, 5 April 2024 15:37 Wib
Menpora: Kontrak STY ditentukan usai Piala Asia U-23 2024
Jumat, 29 Maret 2024 4:17 Wib
Kemenpora-PNM edukasi pelatihan kewirausahaan muda di pasar
Jumat, 1 Maret 2024 11:12 Wib
30 atlet Indonesia optimistis bisa ikut Olimpiade Paris 2024
Senin, 26 Februari 2024 19:20 Wib
Piala Asia 2023: Indonesia yakin menang duel vs Australia
Jumat, 26 Januari 2024 17:07 Wib
Pemuda Indonesia bersemangat tinggi terjun di dunia politik
Minggu, 29 Oktober 2023 5:24 Wib
Menpora bantah terima titipan uang Rp27 miliar
Rabu, 11 Oktober 2023 15:39 Wib