Bantul (Antara Jogja) - Dinas Perindustrian Perdagangan dan Koperasi Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, memperkirakan persediaan sapi lokal siap potong di wilayah setempat masih mencukupi untuk memenuhi kebutuhan daging dalam jangka pendek.
"Informasi sementara yang saya terima dari paguyuban, stok sapi di Segoroyoso (sentra ternak sapi) masih cukup untuk jangka pendek, seminggu sampai dua minggu," kata Kepala Disperindagkop Bantul, Sulistyanto di Bantul, Selasa.
Menurut dia, di Bantul terdapat beberapa sentra ternak sapi dan terbesar di Desa Segoroyoso Pleret, yang sejauh ini persediaan yang memenuhi syarat siap potong masih cukup untuk mensuplai kebutuhan daging di pasar-pasar.
"Dalam arti stok sapi siap potong yang memenuhi syarat sesuai kondisi keekonomian sekarang ini relatif cukup untuk seminggu sampai dua minggu. Dan selama itu (stok) tidak masalah, maka tidak akan berpengaruh signifikan terhadap harga daging," katanya.
Menurut dia, yang dimaksud sapi potong yang memenuhi syarat kondisi keekonomian adalah sapi yang memenuhi berat standar dan siap untuk dijual dengan harga daging yang relatif normal yang saat ini di Bantul sekitar Rp100 ribu per kilogram.
Ia mengatakan, secara pasti angka pihaknya memang belum menghitung stok sapi lokal di sentra-sentra, hanya saja sentra ternak sapi di Segoroyoso diklaim mampu memenuhi kebutuhan seratus persen permintaan daging untuk wilayah Bantul.
"Hasil koordinasi sementara, persediaan sapi di Segoroyoso memenuhi kebutuhan daging di Bantul seratus persen, sementara untuk kebutuhan DIY, bisa dipenuhi 40 persen, sisanya dari kabupaten lain," kata Sulistyanto.
Sementara itu, Ketua Paguyuban Pedagang Daging Sapi (PPDS) Segoroyoso Bantul, Ilham Ahmadi mengatakan, stok sapi di wilayahnya masih mencukupi kebutuhan daging Bantul dan sebagian wilayah DIY, sehingga harganya masih normal sekitar Rp100 ribu per kilogram.
"Kebutuhan sapi DIY antara 70 sampai 100 ekor per hari, stok sapi cukup, bukan berarti aman. Saat ini harga daging relatif stabil, tidak seperti di Jakarta yang dikabarkan naik hingga Rp130 ribu per kilogram," katanya.
KR-HRI
Berita Lainnya
Ratusan warga Sruni Boyolali, Jateng, arak sapi sambut Lebaran Ketupat gaet turis
Kamis, 18 April 2024 7:18 Wib
Dinas Peternakan Gunungkidul mengintensifkan penyuntikan antibiotik ternak
Selasa, 19 Maret 2024 22:39 Wib
BRIN miliki suplemen dongkrak produktivitas sapi potong
Jumat, 15 Maret 2024 9:49 Wib
Yogyakarta imbau masyarakat tidak tergiur daging murah
Jumat, 15 Maret 2024 1:59 Wib
Dinas Peternakan Gunungkidul menyuntik vitamin 89 sapi cegah antraks
Rabu, 13 Maret 2024 18:41 Wib
Ahli UGM mengingatkan masyarakat tidak sembelihternak mati cegah antraks
Selasa, 12 Maret 2024 17:15 Wib
Wapres RI di Selandia Baru tinjau penyembelihan sapi bersertifikasi halal
Kamis, 29 Februari 2024 6:39 Wib
Rencana impor 400 ribu sapi cegah defisit daging di Indoenesia
Minggu, 25 Februari 2024 17:03 Wib