Puluhan hektare tanaman bawang merah terserang ulat

id hama ulat

Puluhan hektare tanaman bawang merah terserang ulat

hama ulat (foto)

Kulon Progo (Antara Jogja) - Puluhan hektare tanaman bawang merah umur 20 hari di Kecamatan Sentolo, Kabupaten Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, terserang hama ulat sehingga mengancam produktivitas hasil panen.

Petani bawang merah Desa Srikayangan Tujio, di Kulon Progo, Senin, mengatakan petani sangat resah karena dipastikan produksi bawang merah akan turun, bahkan gagal panen.

"Hama ulat menyerang daun, yang mengakibatkan dauh menguning dan mati," kata Tujio.

Selain hama ulat, lanjut dia, tanaman bawang merah juga diserang jamur. Serangan ulat dan jamur menyebabkan tanaman kerdil. Kalau pun berbuah, hasilnya kecil, sehingga tidak maksimal. Kalau tidak segera ditangani bisa gagal panen.

"Setiap tahun, tanaman bawang merah diserang ulat dan karena alam. Kami mengatasinya dengan obat, tapi hanya mengurangi saja," kata dia.

Tujio mengatakan penurunan produksi bawang merah diperkirakan mencapai 25 persen. Setiap kali panen, bila tidak diserang ulat dapat menghasilkan satu ton bawang merah lebih. Namun kali ini diperkirakan hanya menghasilkan enam kuintal bawang.

"Musim tanaman ketiga sebenarnya waktu yang tepat untuk menanam bawang, namun kerena musim kemarau basah, sedikit banyak berpengaruh pada tanaman," katanya.

Ia mengatakan harga bawang merah saat ini sedang bagus karena mencapai Rp40 ribu per kg ditingkat petani. Biasanya, harga bawang merah berkisar Rp25 ribu per kg.

Untuk itu, petani sudah berusaha mengatasi masalah hama ulat dengan penyemprotan rutin dua kali sehari yakni pago dan sore.

"Serangan dan perkembangan ulat yang cepat membuat petani kualahan dan tidak bisa optimal dalam melakukan pencegahan," katanya.

Tokoh masyarakat Desa Srikayangan Yuliyantoro mengatakan hama ulat memang sepanjang penanaman bawang selalu ada. Beberapa tahun terakhir, menang sangat serius menjadi hama yang merugikan.

"Kami sudah berusaha, pestisida juga sudah, yang belum dilakukan solusi dengan lampu. Tapi modalnya besar, menyatukan persepsi ke petani," kata dia.

Ia sudah mengusulkan yakni perbaikan jaringan irigasi yang masih menjadi kendala. "Kami juga mengusulkan ke kelompok tani melalukan lampunisasi. Pemkab juga lebih memperhatikan komoditas bawang merah," katanya.

(KR-STR)