Yogyakarta (Antaranews Jogja) - Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Yogyakarta akan melakukan uji coba pencatatan pembayaran retribusi pasar dengan memanfaatkan "QR Code" di lima pasar tradisional pada pertengahan tahun.
"Pemanfaatan `quick response code` ini ditujukan agar pembayaran retribusi bisa terpantau secara `real time`. Administrasi pencatatan retribusi pun lebih mudah dan cepat," kata Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Yogyakarta Maryustion Tonang di Yogyakarta, Minggu.
Lima pasar tradisional yang menjadi sasaran uji coba tersebut adalah Pasar Satwa dan Tanaman Hias Yogyakarta (Pasthy), Pasar Karangwaru, Pasar Ngasem, Pasar Talok dan Pasar Gedongkuning.
Maryustion mengatakan, Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Yogyakarta terus melakukan berbagai persiapan untuk uji coba tersebut di antaranya, pemasangan "QR Code" di buku bukti pembayaran retribusi pedagang.
"Kami juga akan melakukan pengadaan peralatan untuk pemindaian yaitu berupa telepon genggam, dan kemudian melakukan pelatihan ke petugas pungut retribusi," katanya.
Maryution meyakini, petugas tidak lagi akan direpotkan dengan tugas mencatat pembayaran retribusi secara manual. "Hanya dengan memindai QR Code di buku retribusi, maka catatan tentang pembayaran retribusi sudah langsung terekam dalam sistem," katanya.
Realisasi pembayaran retribusi, lanjut Maryustion juga bisa diketahui pada saat yang sama. "Tinggal melihat di layar monitor untuk memantau perkembangan realisasi pembayaran retribusi yang bisa dilihat setiap saat," katanya.
Meskipun demikian, lanjut Maryustion, pedagang tetap harus melakukan pembayaran secara tunai ke petugas pungut. Pembayaran retribusi dilakukan setiap bulan sekali.
"Biasanya, petugas pungut kami berkeliling tiap tanggal 5 sampai 25 tiap bulannya. Pemanfaatan teknologi ini juga untuk menyiasati kekurangan pegawai di dinas," katanya.
Selain memanfaatkan QR Code, Dinas Perindustrian dan Perdagangan akan berusaha melakukan inovasi pembayaran retribusi menggunakan "e-money".
Sementara itu, Kepala Unit Pelaksana Tugas Pasthy Bakoh Tupon Langkir Hadi mengatakan, ada dua petugas pungut retribusi di pasar tersebut.
"Idealnya ada lima petugas. Dengan pemanfaatan QR Code maka bisa menyiasati kekurangan pegawai serta untuk tertib administrasi sehiggga tidak ada pembayaran yang bocor," katanya.
(U.E013)
Berita Lainnya
54 persen pasar sawit dunia dikuasai Indonesia
Kamis, 28 Maret 2024 18:19 Wib
Sleman gandeng pelaku UMKM gelar Pasar Takjil Kaliurang #3
Kamis, 28 Maret 2024 12:05 Wib
Kembangkan digitalisasi pasar di Indonesa, Asparindo-Rhyne Technologies
Kamis, 28 Maret 2024 6:25 Wib
Kawasan wisata Chinatown dengan Pasar Jaya tarik wisatawan
Kamis, 28 Maret 2024 5:55 Wib
Sleman memberikan subsidi untuk beras dan telur
Senin, 25 Maret 2024 18:19 Wib
Generasi muda harus jadi bagian ekosistem ketenagakerjaan Indonesia
Senin, 25 Maret 2024 12:29 Wib
Dinkop UKM Sleman gelar Pasar Lebaran promosikan produk UMKM
Jumat, 22 Maret 2024 15:20 Wib
Disdagin Kulon Progo gelar pasar murah di 12 kapanewon
Jumat, 22 Maret 2024 15:17 Wib