Luas tanaman bawang Selopamioro bertambah 20 hektare

id Bawang merah

Luas tanaman bawang Selopamioro bertambah 20 hektare

Ilustrasi petani panen bawang merah (Foto antarafoto.com)

Bantul (Antaranews Jogja) - Luas tanaman bawang merah di Nawungan, Desa Selopamioro, Kecamatan Imogiri, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, bertambah sekitar 20 hektare pada musim tanam 2018 dari sebelumnya seluas 85 hektare.

"Luas lahan bawang merah dulunya 85 hektare, namun kami perluas area dengan menurunkan alat berat, maka sekarang ini bertambah sekitar 20 hektare menjadi 105 hektare," kata Ketua Kelompok Tani Lestari Mulyo Dusun Nawungan, Selopamioro, Juhari di Bantul, Sabtu.

 Menurut dia, penambahan area luas lahan bawang merah di wilayah Nawungan mulai dilakukan pada 2017, itu setelah para petani dengan dukungan dari instansi terkait melihat potensi dari pengembangan budi daya komoditas hortikultura tersebut.

Ia mengatakan, untuk mendukung perluasan tanaman bawang merah itu, petani telah membuat sejumlah embung dan sumur dalam untuk memenuhi kebutuhan air irigasi pertanian sebab daerah pengembangan tanaman tersebut merupakan dataran tinggi di wilayah Desa Selopamioro.

"Tambahan luas tanaman bawang merah itu dibuat secara terasiring di lahan penduduk. Untuk menjaga suplai air kami membuat embung dan sumur dalam. Di sini sudah ada dua sumur dalam, yang satu kapasitas debit besar," katanya.

Ia mengatakan, budi daya tanaman bawang merah di dataran tinggi Nawungan Selopamioro ini sebagian sudah dilakukan secara organik atau penggunaan pupuk kandang yang lebih dan memperkecil pupuk kimia, pertanian bawang merah organik ini mampu menghasilkan panen berkualitas.

 "Panen bawang merah di Nawungan bisa mencapai 1,2 ton per seribu meter, atau sekitar 12 ton per hektare. Dan ini yang menjadi kelebihan di kelompok tani kita, yaitu penggunaan pupuk kandang dan kekompakan tanam setiap musim," katanya.

Meski begitu, kata dia, diakui penerapan pertanian bawang merah organik di Nawungan masih perlu diperluas, sebab saat ini baru sekitar 15 persen dari luasan tanaman yang ada yang sudah organik, sedangkan sisanya masih semi atau campuran dengan pupuk kimia.

"Penekanan penggunaan pupuk kandang harus terus disampaikan ke petani, apalagi di daerah ini telah banyak kandang-kandang ternak. Dan kita kemarin mengajukan lomba kalpataru yang mengandalkan pertanian ramah lingkungan," katanya. (KR-HRI).