Gunung Kidul (Antaranews Jogja) - Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, menyalurkan bantuan alat pertanian kepada kelomlok tani setempat, guna mendukung peningkatan produksi.
Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Gunung Kidul Bambang Wisnu Broto di Gunung Kidul, Rabu, mengatakan bantuan alat pertanian tersebut berupa 30 unit traktor roda dua, delapan unit cultivator, 31 pompa air, sembilan unit power threser, dan satu traktor roda empat.
"Hari ini kami serahkan bantuan pertanian mulai traktor tangan, traktor hingga pompa air," katanya.
Ia mengatakan pihaknya terus berupaya meningkatkan produktivitas pertanian. Salah satunya dengan memberikan bantuan pertanian kepada para petani.
"Hasil pertanian di Gunung Kidul sangat tinggi, setelah Sleman. Untuk itu, kunci keberhasilan pertanian adalah alat pertanian dan jaringan irigasi," katanya.
Ia mengakui, saat ini, ada sekitar 18 hektare lahan pertanian puso akibat kekeringan. Pemerintah terus berupaya mengurangi dampak kekeringan dengan memberikan bantuan alat pertanian.
"Lahan puso terdampak kekeringan hanya 18 hektare atau 0,81 persen dari luasan lahan. Jadi memang tidak banyak," katanya.
Ia mengatakan lahan pertanian di Gunung Kidul yang sebagian besar lahan pertanian merupakan tadah hujan, sehingga para petani sudah mempersiapkan diri.
"Kemarau kita mulai April dasarian dua, tetapi petani saat itu masih menanam. Saat kami tanya risiko kekeringan karena menanam, ternyata mereka menanam hanya untuk pakan ternak. Jadi, sebenaranya tidak rugi, mereka sudah memperhitungkan," katanya.
Bupati Gunung Kidul Badingah menambahkan pihaknya mengapresiasi para petani yang terus berjuang meski sebagian besar merupakan lahan kering.
"Pertanian Gunung Kidul hasilnya luar biasa, kita mampu menghasilkan 302 ribu ton padi, ini berkat kerja keras para petani," katanya.
Ia mengatakan para petani di Kabupaten Gunung Kidul merupakan tulang punggung perekonomian.
"Sinergitas pemerintah dan petani merupakan wujud nyata upaya pemerintah untuk menyejahterakan para petani," katanya.
Ketua Kelompok Tani Sido Dadi, Pundungsari, Semin, Suhadi mengatakan pihaknya saat musim hujan lalu mampu menghasilkan 13 ton padi per hektare.
"Dibantu pendampingan dari Dinas Pertanian dan Pangan, 90 hektare lahan pertanian kelompok tani kami hasilnya cukup memuaskan," katanya.
Ia mengatakan, untuk musim kemarau saat ini luasan lahan pertanian hanya separuhnya yang ditanami. "Kami meminta bantuan embung dan pengairan melalui pipa agar air bisa sampai ke lahan pertanian," katanya.
Berita Lainnya
Bupati Sleman tegaskan pembangunan pertanian menjadi prioritas utama
Rabu, 24 April 2024 15:29 Wib
IPB University-Dezhou University, China, bahas pertanian
Selasa, 23 April 2024 4:55 Wib
Kementan dukung pompanisasi tingkatkan produksi pertanian di Gunungkidul
Senin, 22 April 2024 18:07 Wib
Petani muda Indonesia mengoptimalkan pertanian di lahan rawa
Sabtu, 20 April 2024 17:53 Wib
Gunungkidul optimalisasi sektor pertanian turunkan kemiskinan
Jumat, 19 April 2024 14:02 Wib
Tanaman padi seluas 570 hektare di Kulon Progo diasuransikan
Kamis, 18 April 2024 14:43 Wib
Kementan: Listrik masuk sawah untuk optimalkan pompanisasi
Senin, 15 April 2024 6:14 Wib
Tangani efek El Nino, pemerintah intensifkan pompanisasi
Kamis, 11 April 2024 14:03 Wib