IndonesiaRe: big data penting bagi perusahaan asuransi

id indonesiare

IndonesiaRe: big data penting bagi perusahaan asuransi

Direktur PT Reasuransi Indonesia Utama (Persero) atau IndonesiaRe Adi Pramana pada seminar nasional OJK bertema Big Data: Changing The Way of NBFI Business. (Foto Antara)

Yogyakarta (Antaranews Jogja) - Big data merupakan hal penting bagi perusahaan asuransi untuk menghadapi tantangan pada  masa depan, kata Direktur PT Reasuransi Indonesia Utama (Persero) atau IndonesiaRe Adi Pramana.
     
"Big data bermanfaat bagi perusahaan asuransi dalam menciptakan produk, harga khusus, dan meningkatkan pemrosesan klaim," kata Adi pada seminar nasional Otoritas Jasa Keuangan (OJK) bertema "Big Data: Changing The Way of Non Bank Financial Institution (NBFI) Business" di Yogyakarta, Senin.
     
Menurut dia, perusahaan perlu mengkonsolidasikan basis datanya dengan mengintegrasikan data eksternal untuk sepenuhnya memanfaatkan big sata. Ada kebutuhan untuk berkolaborasi antara semua perusahaan untuk menjadi efisien.
     
"Jika tidak, biaya investasi akan cukup besar," kata Adi yang juga Kepala Divisi Hubungan Internasional Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI).
     
Ia mengatakan, memanfaatkan semua lini database bisnis akan meningkatkan kemampuan industri untuk menciptakan produk dan menyegmentasikan pasarnya. Hal ini akan menumbuhkan industri asuransi di masa depan.
     
Oleh karena itu, menurut dia, perlu memperluas basis data nasional untuk memasukkan lini bisnis lainnya. Saat ini database nasional hanya ada untuk "Asuransi Properti".
     
"Banyak perusahaan masih memiliki database yang terpecah. Database adalah suatu keharusan, AAUI sudah memiliki 'AAUI Memeriksa', meskipun masih perlu dioptimalkan," kata Adi.
     
Ia mengemukakan, lebih dari 64 persen anggota AAUI telah terlibat dalam pemasaran digital melalui pemanfaatan situs web perusahaan, aplikasi/agregator digital/seluler.
     
Selain itu, lebih dari 65 persen anggota AAUI telah mengadopsi sistem operasi terintegrasi yang mencakup seluruh proses bisnis. Sisanya mengembangkan sistem "back end" mereka melalui pengembangan "in-house" atau penggunaan pengembang sistem pihak ketiga.
     
"Platform digital juga digunakan untuk memasarkan produk asuransi mikro untuk menekan biaya," kata Adi.
 
Pewarta :
Editor: Herry Soebanto
COPYRIGHT © ANTARA 2024