Madrasah International Language Centre DIY perlu ditiru daerah lain

id Menteri Agama

Madrasah International Language Centre DIY perlu ditiru daerah lain

Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin saat peletakan batu pertama pembangunan gedung Madrasah International Language Centre di komplek MAN 4 Bantul, DIY (Foto Antara/Hery Sidik)

Bantul (Antaranews Jogja) - Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin mengharapkan pengembangan Madrasah International Language Centre yang dibangun Kantor Wilayah Kementerian Agama Daerah Istimewa Yogyakarta bisa direplikasi di daerah lain.
     
"Kita harus segera matangkan konsepsi tentang pengembangan institusi ini agar bisa direplikasi, bisa dicontoh oleh Kantor Wilayah di provinsi lain dan dicontoh MAN-MAN (madrasah aliyah negeri) lain," kata Menag di MAN 4 Bantul, DIY, Rabu.
     
Kunjungan Menteri Agama ke MAN 4 Bantul itu dalam rangka melakukan peletakan batu pertama pembangunan gedung MILC di komplek madrasah yang terletak di wilayah Kecamatan Banguntapan, Kabupaten Bantul, DIY tersebut.
     
Menurut Menteri, pengembangan MILC ini sesungguhnya terobosan yang luar biasa, sehigga Menteri membayangkan institusi yang akan dibangun ini akan menjadi sebuah lembaga yang memberdayakan kemampuan anak-anak madrasah di bidang bahasa asing.
     
"Sehingga ini (MILC) bisa menjadi prototip, sebuah model tersendiri bagaimana pengembangan kemampuan bahasa anak madrasah kita bisa lebih diintensifkan lagi. Akan ada tiga bahasa asing, yaitu Arab, Inggris dan Mandarin yang dikembangkan institusi ini," katanya.
     
Meski begitu, Menteri berharap terobosan tersebut harus dipersiapkan dengan matang, tidak hanya bangunan fisiknya semataa, akan tetapi juga konsep pengembangan pendidikan dari lembaga yang menjadi pusat tiga bahasa asing itu.
     
"Jadi proses pengajaran, kurikulumnya, silabisnya dan sebagainuya itu perlu dimatangkan betul, sehingga kemudian bisa dinilai cukup layak untuk direplikasi, dicontoh di tempat lain, karena kita memiliki madrasah sangat banyak," katanya.
     
Mentari Agama lantas menyebutkan tidak kurang dari sekitar 324 ribu madrasah yang tercatat di Kementerian Agama, meski diakui kenyataannya yang ada di tengah-tengah masyarakat juga jauh lebih besar dari pada data yang dimiliki kementerian.
     
"Ini adalah model tersendiri bagaimana madrasah juga memiliki lembaga pengembangan bahasa asing yang harapannya akan sangat bermanfaat bagi anak-anak madrasah," katanya.
     
Sementara itu, Kepala Kanwil Kemenag DIY Muhammad Lutfi Hamid mengatakan, MILC merupakan sebuah lembaga yang secara sederhana untuk melakukan pembibitan bagi anak didik yang ada di madrasah bisa belajar ke luar negeri.
     
"Ini tentu bukan sesuatu yang utopia, bukan sebuah mimpi, apalagi dalam dua tahun ini kita telah sukses melakukan program itu dengan membangun jejaring yang salah satu dari guru di sini juga terlibat di dalamnya," katanya.