BKSDA Yogyakarta melakukan bersih-bersih Suaka Margasatwa Sermo

id Gerakan bersih-besih,Suaga Margasatwa Sermo,BKSDA

BKSDA Yogyakarta melakukan bersih-bersih Suaka Margasatwa Sermo

Gerakan bersih-bersih di Sauka Margasatwa Sermo Kabupaten Kulon Progo, DIY. (Foto ANTARA/Mamiek)

Kulon Progo (ANTARA) - Balai Konservasi Sumber Daya Alam Yogyakarta melakukan gerakan bersih-bersih sampah di kawasan Suaka Margastawa Sermo, Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta.
 
Gerakan bersih-bersih di area parkir jeep, blok pemanfaatan di seputaran Wisma Sermo Asri, bumi perkemahan dan sepanjang jalan menuju obyek wisata Waduk Sermo.
 
"Kegiatan ini dilakukan serentak di seluruh kawasan konservasi alam di Indonesia dalam rangka memperingati Hari Peduli Sampah Nasional (HPSN) 2019," kata Kepala BKSDA Yogyakarta Junita Prajanti di Kulon Progo, Senin.
 
Ia mengatakan sampah di kawasa Sermo relatif tidak banyak karena masyarakat sekitar memiliki kepedulian terhadap lingkungan. Namun hal yang menjadi kekhawatirannya BKSDA Yogyakarta, ialah tata kelola sampah yang belum semua masyarakat memahaminya.
 
"Kami masih menemukan aksi bakar sampah, yang berpotensi menyebabkan kebakaran hutan," katanya.
 
Untuk itu, lanjut Junita, BKSDA juga mensosialisasikan pengelolaan sampah yang baik dengan benar. Salah satu yang disarankan ialah dengan menimbun sampah dan mengutamakan daur ulang.
 
"Dengan cara ini diharapkan keberadaan sampah di kawasan Sermo bisa berkurang drastis tanpa harus mengancam ekosistem," katanya.
 
Sementara itu, Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kulon Progo Arif Prastowo mengatakan pengelolaan sampah di kawasan Wisata Waduk Sermo dan sekitarnya sudah dilakukan lebih baik.
 
"Namun yang masih menjadi persoalan ialah sampah di kawasan pantai," katanya.

 Ia  mengatakan saat ini, sampah di objek wisata pegunungan sudah dapat diatasi, namun sampah yang ada di sepanjang pantai selatan sulit ditangani karena datang dari darat lewat aliran sungai.
 
"Sebagai antisipasi sebaran sampah di tempat wisata, DLH rutin melakukan koordinasi dengan para pelaku wisata setempat. Kami minta pelaku wisata untuk mengurangi penimbunan sampah dan sebisa mungkin meminimalisir penggunaa kemasan makanan berbahan plastik," katanya.