Mesir temukan mumi berusia 2.500 tahun

id mumi mesir

Mesir temukan mumi berusia 2.500 tahun

Mesir menemukan mumi berumur 2500 tahun di pemakaman yang terlupakan Sumber gambar: https://www.jpost.com/Middle-East/Egypt-unveils-2500-year-old-mummy-at-forgotten-cemetery-586111 Dua mumi, seorang wanita dan anak kecil, sedang ditampilkan di situs pemakaman yang baru saja ditemukan, the Tomb of Tutu, di al-Dayabat, Sohag, Mesir 5 April, 2019. (photo credit: MOHAMED ABD EL GHANY/ REUTERS) (Reuters.com)

Minya (ANTARA) -  Mesir menemukan mumi  seorang pendeta tingkat tinggi berusia 2.500 tahun di sebuah pemakaman kuno di selatan Kairo.

Ahli sejarah Mesir kuno, Zahi Hawass dan tim dari Mesir membuka 3 sarkofagus yang terkunci dari Dinasti ke-26.

Salah satu sarkofagus tersebut berisi mumi seorang pendeta yang sangat terawat, dibungkus kain linen dan dihiasi dengan patung emas yang menggambarkan Isis, seorang Dewi Mesir kuno.

Tim tersebut juga membuka dua sarkofagus lain, yang satu berisi mumi seorang perempuan dihiasi dengan manik-manik berwarna biru dan sarkofagus lain berisi seorang ayah di makam keluarga. Penemuan tersebut disiarkan langsung di Discovery Channel pada Minggu.

Di lokasi pemakaman di Provinsi Minya itu, tim tersebut juga menemukan patung kepala dari lilin yang langka. "Saya belum pernah menemukan hal semacam ini selama periode akhir," kata Hawass seperti dikutip reuters.

Arkeolog dari Mesir menemukan situs tersebut satu setengah tahun lalu dan penggaliannya masih berlangsung.

"Saya percaya bahwa situs ini memerlukan penggalian mungkin untuk 50 tahun ke depan," kata Hawass kepada Reuters sehari sebelum sarkofagus-sarkofagus tersebut dibuka.

Dia berharap lebih banyak makam dapat ditemukan di situs penggalian tersebut.

Pada 1927, sebuah sarkofagus besar dari batu gamping ditemukan di daerah tersebut dan ditempatkan di Museum Mesir di Kairo, namun setelah itu situs tersebut dilupakan, kata Hawass.

Namun dua tahun lalu seorang penggali tidak resmi ditemukan di situs tersebut dan dihentikan, katanya. Hal tersebut menjadi peringatan bgi para arkeolog, dan penggalian dimulai.Panji Sulaksono/nusarina


 
Pewarta :
Editor: Nusarina Yuliastuti
COPYRIGHT © ANTARA 2024