IHSG diprediksi menguat

id ihsg menguat,surplus dagang juni,perang dagang,bei

IHSG diprediksi menguat

Jurnalis melakukan sesi wawancara di dekat refleksi layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG), Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (10/6/2019). Pasca libur Lebaran, perdagangan IHSG dibuka menguat 90,91 poin atau 1,4 persen ke 6.300,036, sementara pada sore harinya IHSG diutup di level 6.289,61. ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan/hp. (ANTARA FOTO/SIGID KURNIAWAN)

Jakarta (ANTARA) - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada awal pekan diprediksi menguat di tengah potensi surplus neraca perdagangan Juni 2019.

IHSG Senin pagi dibuka menguat 34,96 poin atau 0,55 persen ke posisi 6.408,31. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 bergerak naik 8,82 poin atau 0,87 persen menjadi 1.026,17.

"Beberapa sentimen yang diperkirakan memberikan dukungan bagi IHSG dalam pekan ini, berkenaan dengan jejak pendapatan perdagangan Indonesia Juni berpotensi surplus. Di sisi lain ekonomi masih dibayangi tantangan global serta perang dagang membuat IHSG diperkirakan bergerak 'mixed', dengan peluang menguat," kata Kepala Riset Valbury Sekuritas Alfiansyah di Jakarta, Senin.



Surplus perdagangan Indonesia periode Juni 2019 diperkirakan akan mencapai angka terbesar dalam setahun ini. Meskipun, angka ekspor dan impor kemungkinan masih akan terus menurun akibat tren global perdagangan eksternal yang masih lemah.

Dalam jejak pendapat yang dilakukan Reuters, diperkirakan surplus perdagangan Indonesia akan mencapai 690 juta dolar AS, lebih tinggi dibandingkan angka surplus Mei yang mencapai 218,5 juta dolar AS.



Angka surplus ini diharapkan akan mendorong Bank Indonesia untuk menurunkan suku bunga demi mengangkat pertumbuhan ekonomi, terutama setelah The Fed yang diperkirakan akan memangkas suku bunganya

Dari AS, Trump mengomentari China yang menurutnya mengecewakan karena tidak membeli produk pertanian AS, yang sebelumnya pemerintah Negeri Tirai Bambu tersebut mengatakan untuk melaksanakannya.

Seperti yang disampaikan Trump pada pertemuan G-20 bulan lalu di Osaka, Jepang, bahwa Presiden China Xi Jinping telah setuju untuk memesan pembelian barang-barang pertanian AS segera.

Padahal, saat itu Trump menangguhkan rencana AS untuk mengenakan tarif tambahan senilai 300 miliar dolar AS pada barang-barang China.

Bursa saham regional Asia pagi ini antara lain indeks Hang Seng menguat 238,91 poin atau 0,84 persen ke 28.232,71 dan indeks Straits Times menguat 13,97 poin (0,42 persen) ke posisi 3.343,37.