Jakarta (ANTARA) - Nilai tukar (kurs) rupiah yang ditransaksikan antar bank di Jakarta pada Selasa pagi terus bergerak melemah dipicu meningkatnya tensi perang dagang Amerika Serikat dan China.
Pada pukul 9.52 WIB, rupiah bergerak melemah 77 poin atau 0,54 persen menjadi Rp14.332 per dolar AS dibanding posisi sebelumnya Rp14.255 per dolar AS.
Ekonom Samuel Aset Manajemen Lana Soelistianingsih di Jakarta, Selasa, mengatakan, ketegangan perdagangan antara AS dan China yang kembali meningkat direspon negatif oleh pasar.
"Pelaku pasar global bereaksi negatif terhadap ketegangan yang meningkat ini dan melihat "trade war" AS-China ini masih sebagai risiko global," ujar Lana.
Ketegangan perdagangan antara AS-China meningkat setelah China membalas ancaman pengenaan tarif oleh AS sebesar 10 persen terhadap barang impor China senilai 300 miliar dolar AS, yang efektif pada 1 September 2019.
China membiarkan yuan melemah menembus 7 yuan per dolar AS dan meminta perusahaan China untuk menunda impor produk pertanian dari AS.
"Potensi penguatan rupiah sangat tergantung pada pergerakan mata uang yuan terhadap dolar AS. Jika China yuan masih melemah kemungkinan rupiah akan berlanjut melemah menuju Rp14.300 per dolar AS," kata Lana.
Sementara itu, kurs tengah Bank Indonesia pada Selasa ini menunjukkan, rupiah melemah menjadi Rp14.344 per dolar AS dibanding hari sebelumnya di posisi Rp14.231 per dolar AS.
Berita Lainnya
Ketum Kadin-Airlangga Hartarto rembuk tantangan ekonomi Indonesia
Jumat, 12 April 2024 8:05 Wib
RI pamerkan produk di "China Cross-border E-commerce"
Selasa, 19 Maret 2024 6:54 Wib
Wapres RI: Daging halal dongkrak neraca dagang indonesia-Selandia Baru
Rabu, 28 Februari 2024 9:05 Wib
Misi dagang Indonesia-Kanada bertemu raup puluhan miliar rupiah
Kamis, 15 Februari 2024 10:32 Wib
Pelaku usaha jasa Indonesia diminta maksimalkan perjanjian dagang
Minggu, 14 Januari 2024 6:51 Wib
Tiga perjanjian dagang telah diimplementasikan
Jumat, 5 Januari 2024 0:30 Wib
Perusahaan Bulgaria-Indonesia kerja sama dagang dan investasi
Rabu, 18 Oktober 2023 6:05 Wib
RI: WTO dalam krisis, banyak kasus terbengkalai
Rabu, 4 Oktober 2023 6:45 Wib