Kikan tak bisa lepas dari bayan-bayang band Cokelat

id Kikan,Band cokelat

Kikan tak bisa lepas dari bayan-bayang band Cokelat

Kikan Namara ditemui dalam jumpa pers konser "Musik untuk Republik" di Jakarta, Selasa (17/9/2019) (ANTARA News/Maria Cicilia Galuh)

Jakarta (ANTARA) - Kikan Namara mengaku mulai menerima jika dirinya tidak bisa lepas dari bayang-bayang grup band Cokelat, karena saat ia terus menghindar hal tersebut justru terus membebaninya.

"Saya mencoba menerima bahwa saya memang lebih dari 10 tahun sama Cokelat, image saya sudah sangat menempel bahkan orang sampai hari ini memanggil saya Kikan Cokelat," kata Kikan ditemui di Jakarta, Selasa (17/9).



"Buat saya untuk apa mencoba lari dari fakta itu, untuk apa saya mencoba mati-matian berusaha tidak mau dibandingkan, karena pada akhirnya itu hanya akan bikin saya capek dan akhirnya justru saya enggak leluasa berkreativitas," lanjutnya.

Mantan vokalis Cokelat ini sedang mengerjakan album solo perdananya. Bagi Kikan proses pengerjaannya cukup berat, sebab awalnya dia takut dibanding-bandingkan dengan band terdahulunya.

"Tapi, setelah beberapa bulan mengerjakan album ini, saya mencoba membuang jauh-jauh pikiran itu karena nomor satu itu hanya menghambat proses kreatif saya. Kalau saya terus-terusan berpikir dalam kerangka itu, saya jadi enggak ke mana-mana," jelas mantan istri Yuke "Dewa 19" itu.

Kikan melanjutkan, "Sekarang buat saya justru mengalir aja apa adanya. Saya lagi dengerin influence saya siapa, musik yang lagi saya dengarkan siapa, itu aja yang memengaruhi saya. Tapi saya tidak membiarkan hal-hal kayak pikiran-pikiran, karena menurut saya itu agak negatif."

Album perdana Kikan nantinya akan tetap mengambil tema besar cinta, namun dia mencoba untuk berbicara dari sudut pandang yang lebih universal.

"Cinta tidak hanya laki-laki dan perempuan tapi juga antara ibu dengan anak, manusia dengan Tuhannya, manusia dengan sekitarnya, manusia dengan lingkungan. Semua berbagai macam bentuk cinta itu akan saya coba tuangkan ke dalam album ini," tutup Kikan.
 
Pewarta :
Editor: Herry Soebanto
COPYRIGHT © ANTARA 2024