Gunung Kidul hentikan lelang proyek didanai DAK Rp38,1 miliar

id Proyek infrastruktur dihentikan,DAK,DPUPRKP Gunung Kidul,Gunung Kidul

Gunung Kidul hentikan lelang proyek didanai DAK Rp38,1 miliar

Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Sri Sultan HB X meninjau proyek pembangunan sumber air Jambe, Bleberan, Patuk, Gunung Kidul. (Foto ANTARA/Sutarmi)

Gunung Kidul (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, menghentikan lelang terhadap seluruh proyek infrastruktur berupa lima paket pekerjaan yang didanai menggunakan Dana Alokasi Khusus dengan total anggaran Rp38,1 miliar.

Adapun lima proyek yang dihentikan lelangnya, yakni proyek insfrastruktur jalan Kepek-Ngobaran senilai Rp23 miliar, irigasi Rp4,5 miliar, air bersih Rp3 miliar, sanitasi Rp4,9 miliar dan anggaran perumahan kumuh sebesar Rp2,7 miliar.

"Dasar penghentian lelang proyek DAK adalah Surat Edaran (SE) Kementerian Keuangan Republik Indonesia Nomor S-247/MK.07/2020. Sehingga Gunung Kidul harus menghentikan proses lelang sesuai dengan ketentuan tersebut," kata Kepala Dinas Pekerjaan Umum, Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman (DPUPRKP) Gunung Kidul Edy Praptono di Gunung Kdul, Senin.

Ia mengatakan dalam Surat Edaran Kementerian Keuangan (Kemenkeu) dijelaskan bahwa anggaran tersebut dialihkan untuk percepatan penanganan COVID-19 yang sudah menyebar di beberapa wilayah Indonesia. Dengan demikian membutuhkan beberapa aksi cepat yang dapat digunakan untuk pencegahan dan penanggulangan.

“Artinya, transfer Dana Alokasi Khusus dibatalkan oleh pusat,” katanya.

Sementara itu, Kepala Seksi Bidang Bina Marga DPUPRKP Gunung Kidul Wadiyana mengatakan proyek menggunakan Dana Alokasi Umum (DAU) jalan terus. Seperti penyelesaian jalur Kepek-Ngrenehan, Saptosari sepanjang 3,5 kilometer, peningkatan jalan menuju Gua Cermai Kecamatan Purwosari sepanjang 0,6 kilometer, perbaikan jalan menuju Gua Pindul sepanjang 1,6 kilometer, serta akses menuju Pantai Ngeden sepanjang 3,7 kilometer.

"Jadi ini proyek pembangunan jalan menuju jalur wisata tetap dilanjutkan," katanya,

Ia mengatakan pembangunan akses menuju jalur wisata sesuai dengan visi misi bupati. Harapannya mempermudah akses pengujung, sehingga perkembangan sektor kepariwisataan bisa tumbuh dengan pesat.

"Jalan wisata ini adalah akses strategis bagi pembangunan pariwisata dan ekonomi di Gunung Kidul, sehingga proyek jalan wisata harus tetap diselesaikan," katanya.