Diikutsertakan dalam UNPSA PBB, program pangan Kulon Progo

id PanganKu,Kulon Progo,PBB

Diikutsertakan dalam UNPSA PBB, program pangan Kulon Progo

Sektor pertanian di Kulon Progo penggerak ekonomi masyarakat. (Foto ANTARA/Sutarmi)

Kulon Progo (ANTARA) - Salah satu program inovasi Pemerintah Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, bidang ketahanan pangan dan pemberdayaan ekonomi masyarakat berbasis pangan lokal atau dikenal Pangan Kulon Progo (PanganKu) akan diikutsertakan dalam the United Nations Public Service Awards (UNPSA).

UNPSA merupakan penghargaan internasional dalam bidang pelayanan publik yang diselenggarakan PBB.

Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Kulon Progo Aris Nugroho di Kulon Progo, Rabu, mengatakan program PanganKu merupakan perjuangan panjang melalui tahap-tahap panjang seleksi dari meraih Top 99 kemudian masuk TOP 35, dan masuk "best of the best 15", terakhir "best the best 5" yang diselenggarakan Kementerian PAN-RB.

"Kami sangat bersyukur menjadi salah satu inovasi yang ditunjuk untuk mewakili Indonesia di kompetisi tingkat Internasional yang diselenggarakan oleh PBB," kata Aris.

Ia mengatakan keberhasilan program PanganKu tidak terlepas ari arahan Bupati Kulon Progo Sutedjo dan jajaran tim inovasi daerah. Selanjutnya, pihaknya akan segera melakukan koordinasi antar OPD dalam menyambut penilaian tim UNPSA, baik administrasi maupun yang paling penting adalah penerapan di lapangan.

"Kami berharap program PanganKu benar-benar bermanfaat dan dapat dirasakan oleh masyarakat, khususnya keluarga penerima manfaat. Segaligus pemberdayaan ekonomi dan perempuan," katanya.

PanganKu sendiri merupakan merupakan pengembangan program Mengganti Raskin menjadi Rasda yang berjalan efektif sejak April 2014 sampai dengan Juli 2018 dengan skema penyaluran Rasda dari Gapoktan kepada penerima melalui Bulog.

Dengan adanya perubahan kebijakan Pemerintah dari Raskin menjadi BPNT, maka pada Agustus 2018 dilakukan launching Program BPNT dan sekaligus launching Inovasi PanganKu. Sejak saat itu penyaluran beras dilaksanakan oleh Gapoktan, sedangkan penyaluran telur ayam oleh Kelompok Ternak melalui e-Warung bagi 49.184 Keluarga Penerima Manfaat.

Selanjutnya dengan adanya Program Bantuan Sembako mulai Januari 2020, kini telah ditambah penyaluran sayur dan buah oleh Kelompok Wanita Tani, penyaluran ikan oleh Pokdakan, dan penyaluran tempe tahu oleh Kelompok Pengrajin melalui e-Warong.

"Sedangkan untuk BPNT APBD mulai tahun 2020 juga disalurkan beras, ikan lele, telur, gula kelapa, dan minyak goreng melibatkan kelompok diatas melalui e-Warung bagi 4.680 KPM," jelas Aris.

Dia mengatakan Inovasi PanganKu dalam penyaluran beras melibatkan 210 tenaga kerja di Gapoktan, dan tidak kurang dari 20.000 petani. Sedangkan penyaluran sayur buah melibatkan 187 KWT dengan anggotanya sebanyak 5.610 orang, penyaluran telur oleh 34 Kelompok Peternak Ayam dan 15 KWT yang anggotanya tidak kurang dari 1.130 orang dan e-warung sebanyak 1.330 orang sehingga total 28.320 orang.

Inovasi PanganKu memberikan manfaat meliputi peningkatan produksi sayuran, buah, telur, tahu tempe dan ikan lele melalui optimalisasi pekarangan yang sehat, indah dan produktif. Selain itu juga penguatan Kelembagaan Petani dan Meningkatkan pendapatan petani, pembudidaya ikan dan pengrajin.

"Melalui program ini kita juga menggerakkan ekonomi lokal dengan peningkatan peredaran uang di masyarakat dari Rp40,66 miliar pada 2017, diprediksi menjadi Rp.127,52 milyar hingga Desember 2020 atau mengalami kenaikan sebesar 314 persen dibanding Program Rasda," katanya.

Bupati Kulon Progo Sutedjo mengaku bangga program PanganKu masuk diikutsertakan dalam the United Nations Public Service Awards (UNPSA).

"Ini kebanggaan kita bersama. Kita harus berbangga dengan Kulon Progo, dengan pangan kita sendiri," katanya.