Nippon Paint melakukan pengecatan di Nepal van Java

id nepal van java

Nippon Paint melakukan pengecatan di Nepal van Java

Nippon Paint melakukan pengecatan rumah-rumah warga di Dusun Butuh (Nepal van Java) (ANTARA/HO-NP)

Yogyakarta (ANTARA) - Nippon Paint melakukan pengecatan rumah-rumah warga di Dusun Butuh (Nepal van Java), Desa Temanggung, Kecamatan Kaliangkrik, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah.

"Kami yakin bahwa warna cat telah memberikan kekuatan untuk mengubah suasana Dusun Butuh dan mendorong wisatawan untuk menelusuri Nepal van Java," kata Area Sales Manager Jawa Tengah Nippon Paint Topan Wijaksono dalam acara CSR Nippon Paint Pengecatan Dusun Butuh (Nepal van Java), Kamis (14/10).

Ke depan, menurut dia, Nippon Paint berharap pengecatan ini dapat meremajakan penampakan Dusun Butuh dan menarik lebih banyak wisatawan untuk berkunjung dan meningkatkan perekonomian warga Nepal van Java.

Topan mengungkapkan bahwa Nippon Paint melihat potensi besar Dusun Butuh menjadi destinasi wisata yang digandrungi oleh wisatawan. Dengan bantuan cat Nippon Paint tersebut rupanya memberikan dampak bahwa Nepal van Java semakin berwarna dan populer karena menyerupai pemandangan perdesaan Namche Bazaar di Nepal.

Pada kegiatan CSR ini Nippon Paint melibatkan karyawan yang turun langsung bersama warga Desa Butuh untuk melakukan pengecatan dengan durasi 336 jam pengerjaan. Nippon Paint menggunakan Nippon Weatherbond, Vinilex, Pylox, Elastex Waterproof 3-IN-1, Matex Cat Genteng.

Selain itu, untuk menunjang kebersihan Desa Wisata Nepal Van Java, Nippon Paint memanfaatkan kemasan cat selesai pakai sebagi tong sampah yang akan diletakkan di beberapa titik kawasan Kaliangkrik.

"Sejak tahun 2019, Nippon Paint telah mendonasikan sebanyak 1.361 liter cat untuk diaplikasikan di 300 rumah warga atau setara dengan 6.805 meter persegi untuk Nepal van Java," kata Topan.

Berada di ketinggian 1.600 meter di atas permukaan laut, menjadikan Dusun Butuh, dusun tertinggi di Kabupaten Magelang. Dahulu, dusun yang terletak di Desa Temanggung, Kecamatan Kaliangkrik ini hanyalah jalur perlintasan biasa yang dilalui para pendaki Gunung Sumbing.

"Bagi masyarakat awam mungkin kurang menarik, karena lokasinya jauh dari kota dan fasilitas yang masih minim. Aktivitas warga pun biasa-biasa saja, mayoritas bekerja sebagai petani. Mereka menanam berbagai sayuran mulai dari kentang, wortel, kol dan sayuran lainnya," kata Kepala Dusun Butuh Lilik Setiyawan.

Pesona lanskap rumah-rumah penduduk Dusun Butuh yang seolah bertumpuk di lereng Gunung Sumbing kerap disandingkan oleh para pendaki dengan pemandangan perdesaan Namche Bazaar di Nepal yang berlokasi di Pegunungan Himalaya, hingga terciptalah julukan Nepal van Java pada 2019.

Lilik memulai inisiasinya untuk menyulap Dusun Butuh agar tampak lebih berwarna. Warga pun mulai berbenah. Bak gayung bersambut, Nippon Paint turut berpartisipasi melalui pengecatan rumah-rumah warga hingga Nepal van Java menjadi perbincangan di dunia maya karena menjadi instagramable dan kekinian.

Kepopuleran Nepal van Java juga memberi warna perubahan pada kehidupan perekonomian warga setempat. "Warga dengan jumlah lebih dari 1.000 orang yang terdiri dari 475 Kepala Keluarga kini memiliki lapangan usaha baru seperti membuka warung makan atau kopi, kru parkir, hingga kru ojek. Hal tersebut membuktikan bahwa Nepal van Java mengangkat perekonomian warga," kata Lilik. 

Kepala Dinas Pariwisata, Kepemudaan, dan Olahraga Kabupaten Magelang Slamet Achmad Husein mengungkapkan bahwa Nepal van Java telah menjadi sorotan wisatawan domestik dan mancanegara dan diakui oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif.

"Di era adaptasi baru COVID-19, destinasi wisata meredup dan ini menjadi tantangan tersendiri. Namun, semoga pengecatan Nepal van Java ini dapat mengibarkan kembali semangat sektor pariwisata terutama desa wisata dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat," katanya.