Dalam kunjungan itu, Menteri BUMN mengatakan, tahun depan akan dilaksanakan hilirisasi ekonomi digital. Hilirisasi dimaksudkan agar bisa dimanfaatkan oleh bangsa sendiri sehingga dapat menyetop impor, demikian siaran pers Diskominfo Gianyar, Selasa,
Dari data yang didapat kebanyakan produk yang berkembang di masyarakat sembilan puluh persennya impor, hal tersebut akan menjadi momok bagi perkembangan produk lokal untuk bersaing dengan produk import.
“Produk lokal yang dibuat oleh masyarakat di Indonesia kualitasnya tidaklah kalah jauh dengan produk asing yang masuk ke Indonesia,” ujar Menteri Erick Thohir.
Program TJSL sendiri merupakan program yang dicetuskan Kementerian BUMN sebagai suatu komitmen perusahaan terhadap pembangunan yang berkelanjutan dengan memberikan manfaat pada ekonomi, sosial, lingkungan serta hukum dan tata kelola dengan prinsip yang lebih terintegrasi, terarah, terukur dampaknya serta dapat dipertanggungjawabkan.
Ditambahkannya, Presiden memberikan tanggung jawab kepada BUMN selaku sepertiga kekuatan ekonomi Indonesia untuk membangun petrochemical karena negara yang lain seperti Singapura, Malaysia sudah duluan mengembangkan hal tersebut.
Petrochemical sendiri merupakan produk atau bahan kimia yang diperoleh dari hasil pengolahan bahan bakar fosil. Manfaat petrochemical sangat banyak, bisa digunakan sebagai bahan baku pembuat obat-obatan, baju dan sebagainya.
Lebih lanjut Menteri Thohir berharap ke depannya program pembangunan ekonomi seperti ini akan membantu pengrajin lokal berkembang dan selalu mendapat perhatian dari pemerintah untuk melebarkan sayap di dunia kreatif ini.
Acara itu juga dihadiri Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati, Ketua Umum ICCN Fiki C. Satari, serta Panglingsir Puri Ubud dan Peliatan.
Bupati Gianyar I Made Mahayastra mendampingi Wakil Gubernur Bali Cokorda Oka Artha Ardana Sukawati menyambut kedatangan Menteri BUMN itu.
Saat acara, Wagub Cokorda Artha Ardana Sukawati alias Cok Ace bersama Bupati Gianyar Made Mahayastra mengajak Menteri Erick Thohir dan undangan lainnya untuk mengunjungi stand-stand yang berisi kerajinan kreativitas dari masyarakat Taman Kelod diantaranya berupa lukisan, pengrajin bahan daur ulang, pengrajin tanaman bonsai, serta peternak ikan louhan.