Houston (ANTARA) - Harga minyak naik tipis pada penutupan perdagangan Rabu pagi WIB, ditopang permintaan bahan bakar musim panas yang tinggi, sementara pasokan tetap ketat karena sanksi terhadap minyak Rusia setelah invasi ke Ukraina.
Minyak mentah berjangka Brent untuk pengiriman Agustus menguat 52 sen atau 0,5 persen, menjadi menetap di 114,65 dolar AS per barel.
Kontrak minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) AS untuk pengiriman Juli berakhir pada Selasa (21/6/2022), ditutup pada 110,65 dolar AS, dengan kenaikan 1,09 dolar AS atau 1,0 persen. Kontrak WTI untuk Agustus yang lebih aktif terangkat 1,53 dolar AS menjadi 109,52 dolar AS.
Kedua kontrak acuan membukukan kerugian mingguan pekan lalu. Untuk WTI itu adalah kerugian mingguan pertama dalam delapan minggu dan untuk Brent yang pertama dalam lima minggu.
dengan berkomitmen untuk bekerja lebih lanjut pada sanksi, sebuah rancangan dokumen menunjukkan.
Berita Lainnya
Konflik Iran-Israel picu kenaikan harga minyak dan emas
Rabu, 17 April 2024 19:31 Wib
Berpotensi naik, impor minyak mentah imbas konflik Iran-Israel
Selasa, 16 April 2024 17:54 Wib
Pemerintah waspadai kenaikan harga minyak efek konflik Iran-Israel
Selasa, 16 April 2024 5:31 Wib
Harga CPO melonjak dipengaruhi minyak nabati China dan AS
Sabtu, 30 Maret 2024 7:38 Wib
Pemerintah segera bayar utang "rafaksi" minyak goreng kepada pengusaha
Senin, 25 Maret 2024 16:25 Wib
HET minyak goreng ditahan selama Ramadhan
Rabu, 13 Maret 2024 18:51 Wib
Minyak sawit, ungkap BRIN, paling memungkinkan diolah jadi energi
Minggu, 3 Maret 2024 5:29 Wib
Belum memadai, produksi singkong Indonesia untuk energi, kata BRIN
Minggu, 3 Maret 2024 5:25 Wib