Washington (ANTARA) - Amerika Serikat memperingkatkan Korea Utara agar tidak menjual senjata kepada Rusia.
"Mereka akan menanggung akibatnya dalam tatanan masyarakat internasional," kata Penasihat Keamanan Nasional Amerika Serikat Jake Sullivan kepada para wartawan di Gedung Putih, Selasa waktu setempat.
Sullivan mengingatkan Korea Utara tidak patut menyediakan persenjataan bagi Rusia untuk digunakan di medan perang.
Senjata-senjata itu, menurut dia, bisa jadi dipakai untuk menyerang gudang-gudang gandum dan fasilitas pemanas di kota-kota besar Ukraina ketika seuma pihak bersiap menghadapi musim dingin.
Dia menilai serangan semacam itu kemungkinan dilancarkan Rusia untuk menguasai "wilayah milik sebuah negara berdaulat".
Sullivan mengungkapkan Amerika Serikat sudah berusaha menyadarkan Korea Utara agar jangan sampai menjual senjata kepada Moskow.
Dia juga menyatakan Amerika Serikat "akan terus mencari cara guna menghalangi Korea Utara mengambil langkah ini."
Pekan lalu Gedung Putih menyatakan pembicaraan rahasia antara Rusia dan Korea Utara soal memasok senjata kepada Rusia untuk perang di Ukraina "semakin maju".
Sumber: Anadolu
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: AS ingatkan Korut agar jangan jual senjata kepada Rusia
Berita Lainnya
Menlu Sugiono: RI-AS mitra strategis di tahun ke-75 hubungan bilateral
Sabtu, 14 Desember 2024 12:12 Wib
Bantul menyelesaikan sidang pleno penentuan Upah Minimum Kabupaten 2025
Jumat, 13 Desember 2024 19:54 Wib
AS tak berencana perluas militer di Suriah, usai jatuhnya Assad
Selasa, 10 Desember 2024 11:12 Wib
Gedung Putih lega atas keputusan presiden Korsel mencabut darurat militer
Rabu, 4 Desember 2024 10:15 Wib
Serikat Pekerja Kulon Progo harapkan kenaikan UMK 2025 sebesar 7,5 persen
Senin, 2 Desember 2024 13:57 Wib
Tiga warga China yang ditahan di AS kembali ke Tiongkok
Jumat, 29 November 2024 9:29 Wib
Prabowo-Biden komitmen kemerdekaan Palestina menjadi bagian solusi dua negara
Rabu, 13 November 2024 14:20 Wib
Putin sebut AS menerapkan kebijakan penahanan ganda terhadap Rusia dan China
Sabtu, 9 November 2024 11:58 Wib