BRIN temukan mamalia yang hilang 62 tahun

id brin,hewan langka,echidna paruh panjang,pegunungan cyclops,hewan papua,Mamalia,Papua,Paruh,Paruh Panjang,BRIN,Cyclops Pa

BRIN temukan mamalia yang hilang 62 tahun

Seekor Echidna Paruh Panjang Attenborough tertangkap kamera jebak sedang beraktivitas di Pegunungan Cyclops, Papua. (ANTARA/HO-BRIN).

Jakarta (ANTARA) - Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) mengatakan Echidna Paruh Panjang Attenborough telah dinyatakan hilang selama 62 tahun dan ditemukan kembali di Pegunungan Cyclops, Papua.
 
"Echidna Paruh Panjang Attenborough adalah spesies mamalia monotremata - mamalia yang bertelur - dan berevolusi dari mamalia berplasenta dan berkantung lebih dari 200 juta tahun yang lalu," kata Periset Biosistematika dan Evolusi BRIN Nurul Inayah dalam keterangannya di Jakarta, Sabtu.
 
Penemuan spesies mamalia yang dikhawatirkan punah itu ditemukan dalam kegiatan training biodiversity antara BRIN, BKSDA Papua, Universitas Cenderawasih, dan Universitas Oxford pada Juni dan Juli 2023.
 
Saat ini terdapat lima spesies monotremata di dunia yang masih hidup, yaitu Platipus paruh bebek (Ornithorhyncus anatinus), Echidna Paruh Pendek (Tachyglossus aculeatus), Echidna Paruh Panjang Timur (Zaglossus bartoni), Echidna Paruh Panjang Barat (Zaglossus bruijnii), dan Echidna Paruh Panjang Attenborough (Zaglossus attenboroughi).
 
Spesies monotremata memiliki keunikan di antara mamalia lainnya karena memiliki kloaka, tidak memiliki puting susu, dan bertelur.
 
Meskipun perbedaan morfologi yang menentukan monotremata sudah diketahui, banyak aspek biologinya yang tidak diketahui. Hal ini dikarenakan hewan nokturnal itu mendiami daerah terpencil dan hidup di liang, terutama untuk Echidna Paruh Panjang.
 
Sekretariat Kewenangan Ilmiah Keanekaragaman Hayati BRIN Amir Hamidy menyatakan status keterancaman global Echidna Paruh Panjang Attenborough menurut Daftar Merah IUCN adalah kategori kritis.
 

Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: BRIN ungkap temuan berharga mamalia yang hilang 62 tahun
Pewarta :
Editor: Herry Soebanto
COPYRIGHT © ANTARA 2024