Jakarta (ANTARA) - Dokter Spesialis Telinga Hidung Tenggorokan, Bedah Kepala Leher (THT-BKL) dari Rumah Sakit Pusat Infeksi (RSPI) Sulianti Saroso, Jakarta, dr Kartika Hajarani mengimbau kepada masyarakat yang mengalami tuli mendadak untuk segera memeriksakan diri ke dokter bila mengalami tuli mendadak.
Dalam diskusi tentang kesehatan telinga yang diikuti secara daring di Jakarta, Rabu, Kartika mengatakan tuli mendadak atau sudden deafness merupakan salah satu kondisi gawat darurat pada telinga yang harus ditangani secara cepat.
"Kalau mungkin teman-teman ada yang merasakan tiba-tiba telinganya tertutup, terasa beda antara kanan dan kiri, atau kedua telinga tiba-tiba, sebelumnya masih bisa dengar, ini pokoknya terasa tertutup, sifatnya mendadak, kemudian berlangsung lebih dari tiga jam, harus segera ke dokter karena berbahaya," katanya.
Kartika mengatakan kendala tersebut harus dapat ditangani dalam waktu 3x24 jam, untuk dapat mendeteksi penyebab gangguan tersebut, agar dapat segera diberikan obat antiperadangan terhadap sel-sel pendengaran yang terdeteksi adanya gangguan.
Menurutnya, jika dalam waktu tersebut penderita segera mendapatkan pertolongan, maka penderita tuli mendadak masih memiliki kemungkinan untuk mengembalikan pendengarannya.
Kartika menyebut sampai saat ini masih belum diketahui secara pasti, apa penyebab dari gangguan tuli mendadak.
"Sampai saat ini kadang-kadang kita belum tahu penyebab pastinya apa. Ada yang dikatakan karena virus, atau karena ada penyumbatan pembuluh darah secara mendadak, atau karena ketidakseimbangan ion," ujarnya.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Spesialis THT: Segera ke dokter THT bila mengalami tuli mendadak