Kegiatan tersebut merupakan bagian dari rangkaian Indonesia Gastrodiplomacy Series yang diselenggarakan Kemlu RI bekerjasama dengan Pemerintah Provinsi NTT, Pemerintah Kabupaten Manggarai Barat, Badan Pelaksana Otorita Labuan Bajo Flores (BPOLBF), dan InJourney Tourism Development Corporation (ITDC).
Pelaksana Tugas (Plt) Direktur Utama Badan Pelaksana Otorita Labuan Bajo Flores (BPOLBF) Frans Teguh mengatakan yoga dan meditasi di Natas Parapuar merupakan satu bentuk aktivasi kawasan pariwisata terpadu Labuan Bajo, selain pengembangan kawasan pariwisata.
Yoga dan meditasi di Parapuar Labuan Bajo juga menawarkan keindahan pemandangan 360 derajat Kota Labuan Bajo.
Destinasi wisata baru yang berada di ketinggian kawasan Hutan Bowosie Kota Labuan Bajo menjadi lokasi yang bersahabat bagi para pengunjung yang mencari suasana hening, tenang, yang jauh dari keramaian dan hiruk pikuk pekerjaan dan aktivitas sehari-hari.
"Kegiatan ini juga mendekatkan kita dengan alam," katanya pula.
Frans Teguh juga mempromosikan Parapuar dan peluang investasi di Parapuar Labuan Bajo.
Ia menjelaskan investasi yang sedang berjalan, yakni dengan Dusit Internasional dan Eiger Indonesia dan BPOLBF berpegang teguh pada pedoman dan prinsip pembangunan berbasis lingkungan, sehingga pembangunan yang dilakukan di dalam kawasan tidak boleh melebihi luasan lahan yang boleh dimanfaatkan.