Koperasi di Indonesia menjadi solusi penyediaan hunian ASN di IKN, Kaltim
Jakarta (ANTARA) - Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia menilai pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) memberikan peluang besar bagi koperasi untuk berperan aktif, khususnya dalam penyediaan perumahan bagi para aparatur sipil negara (ASN) yang akan pindah ke IKN.
Wakil Ketua Komite Tetap Peningkatan Penggunaan Produk Dalam Negeri (P3DN) Kadin Indonesia Ikhwan Primanda, dalam keterangannya di Jakarta, Selasa, mengatakan ratusan ribu ASN yang pindah ke IKN bisa didorong membentuk ribuan koperasi ASN, dimulai dari bisnis pengembangan perumahan untuk anggotanya.
Pelibatan koperasi ini dinilai dapat membantu menghemat APBN, mengingat konsep hunian smart-vertical-living yang diusung saat ini sangat mahal untuk kemampuan ekonomi ASN dan pemerintah.
Sebanyak 47 tower hunian yang dibangun Kementerian PUPR menghabiskan biaya Rp9,3 triliun untuk membangun 2.820 unit hunian atau setara Rp3,3 miliar per unit seluas 98 m2, atau Rp1,1 miliar per kamar.
Jika ASN yang pindah sekitar 118.513 orang, biaya pembangunan hunian vertikal itu akan menghabiskan dana Rp150–390 triliun.
Menurutnya, pelibatan koperasi untuk membangun hunian IKN bisa mempercepat perpindahan fungsi pusat pemerintahan ke IKN.
Langkah pertama adalah memindahkan 118.513 ASN ke hunian modular yang bisa dibangun dengan cepat. Setiap satu hunian modular untuk 80-250 ASN juga bisa dibangun di tengah lahan 6-20 ha.
Dalam enam bulan, BUMN karya bisa menyelesaikan hunian untuk 10.000-an ASN sehingga pada 2024 jumlah ASN yang dipindahkan bisa sesuai skenario yakni sebanyak 14.000-an ASN.
"Langkah kedua, ASN ditawari kavling hak milik @500 m2 untuk membangun sendiri perumahan bekerjasama dengan koperasi pilihannya. Dengan asumsi sebanyak enam tukang bisa menyelesaikan pembangunan 2 Rumah Sederhana Sehat Instant (RISHA) dalam waktu 7-10 hari, atau sebanyak 70 rumah dalam setahun. Dengan demikian diperlukan 1.000-an pekerja konstruksi untuk membangun 10.000 RISHA dalam satu tahun," ujarnya.
Pemerintah cukup memfasilitasi pembangunan jalan, selokan, jaringan listrik, jaringan air bersih saja dengan anggaran sekitar Rp2,4 triliun untuk 10.000 kavling.
Dengan menggunakan konsep koperasi hunian ASN, anggaran Rp16 triliun per tahun cukup untuk mempercepat perpindahan 118.513 ASN menjadi 12 tahun, katanya.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Koperasi dinilai bisa jadi solusi penyediaan hunian ASN di IKN
Wakil Ketua Komite Tetap Peningkatan Penggunaan Produk Dalam Negeri (P3DN) Kadin Indonesia Ikhwan Primanda, dalam keterangannya di Jakarta, Selasa, mengatakan ratusan ribu ASN yang pindah ke IKN bisa didorong membentuk ribuan koperasi ASN, dimulai dari bisnis pengembangan perumahan untuk anggotanya.
Pelibatan koperasi ini dinilai dapat membantu menghemat APBN, mengingat konsep hunian smart-vertical-living yang diusung saat ini sangat mahal untuk kemampuan ekonomi ASN dan pemerintah.
Sebanyak 47 tower hunian yang dibangun Kementerian PUPR menghabiskan biaya Rp9,3 triliun untuk membangun 2.820 unit hunian atau setara Rp3,3 miliar per unit seluas 98 m2, atau Rp1,1 miliar per kamar.
Jika ASN yang pindah sekitar 118.513 orang, biaya pembangunan hunian vertikal itu akan menghabiskan dana Rp150–390 triliun.
Menurutnya, pelibatan koperasi untuk membangun hunian IKN bisa mempercepat perpindahan fungsi pusat pemerintahan ke IKN.
Langkah pertama adalah memindahkan 118.513 ASN ke hunian modular yang bisa dibangun dengan cepat. Setiap satu hunian modular untuk 80-250 ASN juga bisa dibangun di tengah lahan 6-20 ha.
Dalam enam bulan, BUMN karya bisa menyelesaikan hunian untuk 10.000-an ASN sehingga pada 2024 jumlah ASN yang dipindahkan bisa sesuai skenario yakni sebanyak 14.000-an ASN.
"Langkah kedua, ASN ditawari kavling hak milik @500 m2 untuk membangun sendiri perumahan bekerjasama dengan koperasi pilihannya. Dengan asumsi sebanyak enam tukang bisa menyelesaikan pembangunan 2 Rumah Sederhana Sehat Instant (RISHA) dalam waktu 7-10 hari, atau sebanyak 70 rumah dalam setahun. Dengan demikian diperlukan 1.000-an pekerja konstruksi untuk membangun 10.000 RISHA dalam satu tahun," ujarnya.
Pemerintah cukup memfasilitasi pembangunan jalan, selokan, jaringan listrik, jaringan air bersih saja dengan anggaran sekitar Rp2,4 triliun untuk 10.000 kavling.
Dengan menggunakan konsep koperasi hunian ASN, anggaran Rp16 triliun per tahun cukup untuk mempercepat perpindahan 118.513 ASN menjadi 12 tahun, katanya.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Koperasi dinilai bisa jadi solusi penyediaan hunian ASN di IKN