Jakarta (ANTARA) - Harga emas dunia diprediksi akan terus melesat hingga menembus angka 3.200 dolar AS per troy ons, seiring memanasnya tensi geopolitik global dan kebijakan tarif kontroversial dari Amerika Serikat (AS) di bawah kepemimpinan Donald Trump.
Pengamat mata uang Ibrahim Assuabi mengungkapkan lonjakan harga emas tidak bisa dilepaskan dari kebijakan reciprocal tariff AS yang mulai berlaku 9 April 2025. Kebijakan ini memicu kekhawatiran global dan mendorong investor memburu emas sebagai aset lindung nilai.
“Tadi pagi sempat menyentuh level 3.180 (dolar AS per troy ons) ya artinya ada kemungkinan besar dalam minggu depan ya 3.200 (dolar AS per troy ons), itu akan tercapai untuk harga emas dunia. Kenapa? Karena permasalahan tensi geopolitik yang begitu kencang ya,” kata Ibrahim di Jakarta, Kamis (3/4).
Harga emas saat ini, berdasarkan data harga-emas.org, tercatat sudah berada di level 3.105,60 dolar AS per troy ons.
Trump menetapkan tarif tinggi terhadap sejumlah negara: China (34 persen), Vietnam (46 persen), Taiwan (32 persen), Korea Selatan (25 persen), Uni Eropa (20 persen), Swiss (31 persen), dan Indonesia (32 persen), yang masuk dalam urutan ke delapan negara terdampak.
Baca juga: Harga emas Antam turun Rp7.000, UBS dan Galeri24 naik tipis
Tidak hanya itu, ancaman terhadap Iran dan ketegangan di Timur Tengah menambah panas situasi. Di Eropa, meski Rusia dan Ukraina menyepakati perdamaian, dua negara dikabarkan bersiap mengirim pasukan ke Ukraina—memicu potensi konflik baru yang memperkuat daya tarik emas.
Efek domino juga menghantam Indonesia. Ibrahim memprediksi rupiah berpotensi melemah hingga Rp16.900, bahkan bisa menembus Rp17.000 per dolar AS dalam waktu dekat. IHSG pun tak luput dari tekanan, dengan potensi penurunan hingga 2–3 persen pada perdagangan Senin mendatang.
Ibrahim menekankan pentingnya respons pemerintah terhadap kondisi ini. Ia menyarankan agar Indonesia segera menerapkan kebijakan balasan tarif terhadap produk AS dan membuka pasar ekspor baru lewat kolaborasi dengan negara BRICS.
Di sisi lain, Bank Indonesia juga diharapkan terus aktif melakukan intervensi di pasar keuangan, termasuk melalui mekanisme Domestic Non-Deliverable Forward (DNDF) serta transaksi valuta asing dan obligasi, demi menjaga kestabilan rupiah.
Baca juga: Harga emas stabil jelang dan saat Lebaran 2025
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Ekonom prediksi harga emas capai 3.200 dolar imbas tarif Trump