Wakil Bupati Kulon Progo promosikan inovasi beras analog milik UMKM binaan Pertamina Rewulu

id beras analog,Pertamina Rewulu,Kulon Progo

Wakil Bupati Kulon Progo promosikan inovasi beras analog milik UMKM binaan Pertamina Rewulu

Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) binaan Pertamina Fuel Terminal Rewulu memamerkan inovasi bidang pertanian berupa produk alternatif pangan beras analog dalam Acara Hari Bakti Gotong Royong yang diadakan di Kalurahan Banjaroyo, Kapanewon Kalibawang, Kulon Progo, Kamis (8/5/2025). ANTARA/HO-Pertamina

Yogyakarta (ANTARA) - Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) binaan Pertamina Fuel Terminal Rewulu memamerkan inovasi bidang pertanian berupa produk alternatif pangan beras analog dalam Acara Hari Bakti Gotong Royong yang diadakan di Kalurahan Banjaroyo, Kapanewon Kalibawang, Kulon Progo, Kamis.

Beras analog merupakan bahan pangan lokal yang berasal dari singkong. Inovasi ini tercipta dari kolaborasi Pertamina Rewulu, BRIN dan Kelompok Wanita Tani (KWT) Keluarga Sakinah.

Wakil Bupati Kulon Progo Ambar Purwoko mengaku takjub dengan beras analog yang menyerupai beras pada umumnya dan memiliki rasa yang enak.

"Beras analog ini sebagai inovasi yang baik dalam mendukung program pangan di Indonesia. Kami akan mendukung penuh UMKM dengan inovasi yang menarik dan dapat berdampak pada peningkatan ekonomi" tutur Ambar.

Fuel Terminal Manager Rewulu Danang Mulyana mengatakan kolaborasi semua pihak penting untuk menjaga kelesuan ekonomi saat ini sekaligus menciptakan alternatif lain dalam memenuhi kebutuhan masyarakat.

Baca juga: Pertamina turunkan harga dan tambah promo mulai 1 Mei 2025

"Program CSR kami menyasar kelompok tani selalu berinovasi menciptakan alternatif-alternatif baru dalam mendukung program pemerintah salah satunya swasembada pangan. Hal ini diwujudkan dengan terciptanya inovasi Beras Analog dari kolaborasi semua pihak" ucap Dadang.

Ketua KWT Keluarga Sakinah Sri Lestari menyampaikan terima kasih atas dukungan Pertamina sejak tahun 2023 melakukan pendampingan program pertanian.

Pelatihan serta pemberian bantuan sarana dan prasarana dari CSR Pertamina Rewulu, diakui Sri, dapat meningkatkan nilai ekonomi hasil pertanian kelompoknya yang selama ini lesu.

"Sebagian besar petani singkong sering kesulitan dalam menjual hasil tani. Saat ini kami mampu mengolah singkong menjadi beras analog dengan nilai ekonomi tinggi dan minat pasar yang cukup luas," ujar dia.

Karena itu, dia berharap Program CSR Pertamina tersebut dapat terus berlanjut dengan memperluas penerima manfaat ke petani-petani lainnya.

Ke depan program itu bakal menyasar berbagai elemen masyarakat dalam meningkatkan ekonomi sekaligus mendukung Program Asta Cita Pemerintah Pusat di bidang pangan.