Yogyakarta (ANTARA) - Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) menggencarkan pemulihan kawasan rawan narkoba di sejumlah wilayah di provinsi ini melalui operasi terpadu melibatkan berbagai instansi.
Kepala BNNP DIY Brigjen Pol Sulistyo Pudjo Hartono di Yogyakarta, Senin, mengatakan langkah itu menjadi bagian gerakan nasional pemulihan masyarakat di kawasan yang rentan terhadap penyalahgunaan narkoba.
"Operasi ini merupakan upaya bersama untuk penanganan kawasan yang selama ini rentan terhadap penyalahgunaan narkoba. Kami ingin memastikan wilayah ini dapat terbebas dari ancaman narkoba secara berkelanjutan," ujar dia.
Pemulihan kawasan rawan narkoba tersebut melibatkan tim gabungan lintas instansi, antara lain POLDA DIY, POM TNI DIY, Satpol PP DIY, Bea Cukai Yogyakarta, BIN DIY, serta masyarakat setempat.
Salah satu operasi dilakukan di kawasan Jogoyudan, Kecamatan Jetis, Kota Yogyakarta, Jumat (7/11), di mana tim menemukan dua orang terdeteksi positif benzodiazepines dari 30 warga yang menjalani tes urine.
"Jika terbukti hanya sebagai pengguna narkoba, mereka akan diarahkan menuju program rehabilitasi, bukan kriminalisasi. Pendekatan pemulihan ini menjadi bagian penting dalam strategi untuk mewujudkan semangat 'War On Drugs for Humanity'," jelas Sulistyo.
Selain di Kota Yogyakarta, tim pemberantasan BNNP DIY pada Selasa (4/11) juga menangkap seorang tersangka di wilayah Condongcatur, Sleman, dengan barang bukti 12 paket sabu seberat brutto 14,61 gram serta tiga pipa kaca bening yang diduga sisa konsumsi sabu.
Sebagai tindak lanjut, lanjut Sulistyo, BNNP DIY bersama BNN Kabupaten Bantul dan BNN Kota Yogyakarta melaksanakan sejumlah kegiatan pendukung, seperti edukasi bahaya narkoba bagi anak usia dini dan monitoring pelatihan lifeskill bagi masyarakat binaan BNN.
Selain itu, BNNP DIY juga berpartisipasi dalam pameran Jogja Menyapa #6 di Teras Malioboro 1 melalui kolaborasi dengan Paniradya Kaistimewaan Pemda DIY.
"Pemulihan kawasan tidak bisa dilakukan sendiri. Kami mengajak seluruh elemen masyarakat untuk bersama-sama menjaga lingkungannya, mulai dari keluarga, RT, hingga kelurahan. Sinergi menjadi kunci memutus mata rantai peredaran narkoba," ujar Sulistyo.
