Semarang (ANTARA Jogja) - Universitas Negeri Semarang menyediakan kuota penerima beasiswa "Bidik Misi" sebanyak 1.500 mahasiswa pada tahun ini, sedikit lebih tinggi dibandingkan kuota yang disediakan pada tahun lalu.

"Kami mendapatkan kuota beasiswa Bidik Misi sebanyak 1.500 mahasiswa, lebih besar dari tahun lalu. Kalau kuota tahun kemarin hanya 1.450 mahasiswa," kata Rektor Unnes Profesor Sudijono Sastroatmodjo di Semarang, Kamis.

Pada tahun lalu, Unnes awalnya hanya mendapatkan kuota Bidik Misi untuk 450 mahasiswa, kemudian Unnes mengusulkan tambahan kuota lagi untuk memfasilitasi mahasiswa miskin sehingga mendapat tambahan kuota 1.000 mahasiswa.

Dari kuota Bidik Misi sebanyak 1.500 mahasiswa itu, kata dia, sebanyak 960 penerima diseleksi melalui Seleksi Nasional Masuk PTN (SNMPTN) undangan, 240 penerima lewat SNMPTN tulis, dan 300 penerima lewat jalur mandiri.

Menurut Sudijono, kuota Bidik Misi yang disediakan Unnes tersebut merupakan yang terbanyak dari seluruh PTN yang ada di Indonesia sebagai bagian dari komitmen untuk memfasilitasi mahasiswa yang berasal dari keluarga miskin.

Perguruan tinggi negeri, kata dia, memang diharuskan menyediakan kuota minimal 20 persen untuk mahasiswa miskin dari total daya tampung dan beasiswa Bidik Misi dari pemerintah ini sangat membantu mahasiswa miskin.

Dengan Bidik Misi, kata dia, mahasiswa penerimanya akan terbebas dari seluruh biaya kuliah selama delapan semester atau empat tahun, bahkan mereka juga menerima bantuan biaya hidup sebesar Rp600 ribu/bulan.

Berkaitan dengan SNMPTN tulis, Koordinator Wilayah II SNMPTN itu mengingatkan para peserta bisa mendaftarkan diri secara "online" melalui situs SNMPTN yang disediakan, yakni "snmptn.ac.id" pada tanggal 1--29 Mei 2012.

"Penerimaan melalui SNMPTN kan dibagi dua, yakni jalur undangan dan tulis. SNMPTN undangan yang tanpa tes tulis hasilnya diumumkan pada tanggal 26 Mei mendatang. Jika tidak lolos, bisa ikut jalur tulis," kata Sudijono.

Sementara itu, Universitas Diponegoro Semarang tetap menyediakan layanan pendaftaran di Lembaga Pengembangan dan Penjaminan Mutu Pendidikan (LP2MP) Undip meski pendaftaran bisa dilakukan secara "online".

Rektor Undip Prof. Sudharto P. Hadi menjelaskan bahwa penyediaan layanan pendaftaran tersebut untuk membantu jika ada pendaftar yang kesulitan mengakses saat mendaftar "online" sehingga akan dibantu mendaftar.

Selain itu, kata dia, layanan pendaftaran tersebut juga untuk membantu pendaftar ketika merevisi data jika ada pendaftar yang salah memasukkan data saat melakukan pendaftaran secara "online".

Undip, kata Sudharto, menyediakan kuota 7.895 mahasiswa baru, yakni 1.101 mahasiswa dari SNMPTN undangan, SNMPTN tulis 3.726 mahasiswa, 2.734 mahasiswa dari jalur mandiri, dan sisanya program seleksi siswa berprestasi (PSSB).

(KR-ZLS)


Pewarta :
Editor : Masduki Attamami
Copyright © ANTARA 2024