Yogyakarta kembali hadir di China untuk mempromosikan dirinya sebagai salah satu destinasi wisata yang menarik bagi para pelancong  Negeri Tirai Bambu
Tak hanya darah tujuan wisaa di Yogyakarta dan sekitarnya serta batik, tetapi juga gula semut "made in"  Kabupaten Kulon Progo juga dihadirkan dalam ajang Promosi Perdagangan, Pariwisata dan Investasi  yang digelar Kedutaan Besar RI di China merangkap Mongolia, Konsulat Jenderal RI Guangzhou dan Konsulat Jenderal RI Hongkong, di Beijing pekan lalu.

Kehadiran gula semut Kulon Progo itu merupakan yang kedua kali di China. Sebelumnya, gula semut Kulon Progo juga telah tampil di Shanghai Expo pada 2010 silam.

Ketua delegasi Yogyakarta Gusti Kanjeng Ratu Pembayun mengatakan China merupakan pasar potensial yang harus digarap serius, mengingat pertumbuhan ekonominya yang tengah meningkat.

"Tak hanya itu dengan jumlah penduduk yang besar, China sangat potensial untuk menjadi pasar bagi produk-produk unggulan Yogyakarta seperti gula semut dari Kulon Progo," kata Gusti Kanjeng Ratu Pembayun.

Dalam kemasan warna perak seberat delapan gram, gula semut Kulon Progo ditampilkan dalam ajang Promosi Perdagangan, Pariwisata dan Investasi  yang digelar Kedutaan Besar RI di China merangkap Mongolia, Konsulat Jenderal RI Guangzhou dan Konsulat Jenderal RI Hongkong, baik di Beijing maupun di kota Hangzhou.

Sebelumnya, Menteri Koperasi dan UKM, Syarifudin Hasan berjanji akan membantu  memasarkan produk unggulan dari Kulonprogo, termasuk produksi gula semut yang sudah diekspor ke sejumlah negara.

Saat peluncuran program pengembangan produk unggulan, gula semut Kabupaten Kulonpogo dan gerabah Kabupaten Bantul melalui pendekatan One Village One Product (OVOP)  ia mengatakan gula semut memiliki prospek cerah di tengah meningkatnya standar hidup masyarakat.

"Peningkatan standar itu seiring dengan kesadaran masyarakat mulai memilah menggunakan produk yang lebih aman untuk kesehatan. Pemasaran produk gula semut itu, lanjutnya, bisa memanfaatkan celah tersebut," ujar Syarifudin.

Dia mengatakan, gula semut yang sekarang diproduksi pelaku usaha Kulon Progo sudah cukup baik. Kendati begitu, kementerian yang dipimpinnya akan melakukan pelatihan pagi para pelaku usaha agar produk yang dihasilkan mampu bersaing di pasar global.

Gula semut Kulon Progo sebelumnya telah berhasil menembus pasar Amerika Utara, Jepang, Australia, sebagian negara Asia dan Eropa.

    
Alami dan Menyehatkan

Gula semut adalah gula merah, gula aren atau gula jawa dalam bentuk butiran kristal. Dinamakan semut karena bentuk gula ini mirip rumah semut yang bersarang di tanah.

Bahan dasar untuk membuat gula semut adalah nira dari pohon kelapa atau aren yang telah berumur delapan sampai 20 tahun. Karena kedua pohon ini termasuk dalam tumbuhan palmae, maka gula semut kerap pula disebut dengan palm sugar atau palm zuiiker.

Gula semut memiliki beberapa keunggulan dibanding dengan gula kelapa pada umumnya diantaranya, bentuknya kristal dan mudah terlarut dan dapat ditambahkan berbagai macam flavoring agent alami diantaranya jahe, kencur, temulawak sehingga dapat digunakan sebagai bahan minuman alami.

Nilai ekonomisnya lebih tinggi dan memiliki aroma yang khas serta umur simpan yang lebih panjang (dengan kadar air dua hingga tiga persen dengan pengemasan yang tertutup rapat).

Sebagai pengganti gula pasir, gula semut sangat nikmat bila dipakai sebagai pemanis minuman teh dan kopi.

Menurut para peneliti ,kandungan gula kelapa cukup baik dibanding gula yang dibuat dari bahan yang lain serta mengandung kalori yang tinggi dan efek sampingnya tidak begitu besar pada tubuh.

Selain glukosa, terdapat protein kasar, mineral, vitamin C, riboflavin, thiamine, fosfor dan kalsium.

Dibandingkan jenis gula lainnya, gula semut memiliki indeks glycemic yang rendah sehingga aman dikonsumsi oleh para penderita diabetes serta dapat membantu mengontrol berat badan.

Sebagai penguat rasa dan penguat khasiat minuman kesehatan,  gula semut juga dapat ditambahkan  ke dalam seduhan kunyit asam, temulawak, wedang jahe dan mengkudu.

Minuman ini tidak hanya sangat bermanfaat terhadap kebugaran tubuh tapi juga ramah di lidah. Selain berfungsi sebagai pemanis biasa, gula semut juga digunakan dalam industri roti ( bakery), kue- kue, kecap, sirup, makanan bayi dan makanan lainnya.

Selain rasanya yang manis, warna coklat yang  cantik untuk memperkuat tampilan fisik makanan yang alami dan menyehatkan.

    
Produk Ekspor

Sebagai salah satu produk unggulan, gula semut Kabupaten Kulon Progo selama ini telah berhasil menembus pasar di Amerika Utara, sebagian Asia antara lain Jepang, Afrika dan Eropa.

Gula semut Kulon Progo rutin diekspor ke Jepang. Dari volume produksi sekitar 55 ribu ton per tahun sekitar 100 ton diekspor ke Negeri Sakura, demikian catatan Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan UKM Yogyakarta.

Jika pasar China berhasil ditembus, maka volume ekspor gula semut akan semakin meningkat.

Khusus dengan China, Dinas  Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan UKM Yogyakarta mencatat volume perdagangan Yogyakarta dengan China setiap tahun mengalami peningkatan.

Pada 2008 misalnya, ekspor ke China mencapai 1,5 juta dolar AS dan meningkat pada 2009 menjadi 1,6 juta dolar AS. Namun,  jumlah itu masih relatif kecil dibandingkan nilai ekspor China ke Yogyakarta yakni sekitar enam juta dolar AS pada 2009.

"Karena itu, kami akan terus mengintensifkan promosi ke China dengan ikut dalam setiap pameran dagang, pariwisata dan investasi, sehingga Yogyakarta dan produk-produk unggulannya seperti gula semut dapat semakin dikenal dan diminati pasar China," kata GKR Pembayun.
(R018)

Pewarta : Rini Utami
Editor : Agus Priyanto
Copyright © ANTARA 2024