Sleman (ANTARA Jogja) - Bupati Sleman Sri Purnomo menyatakan laju pertumbuhan penduduk di wilayah ini tertinggi di bandingkan kabupaten/kota di Daerah Istimewa Yogyakarta akibat banyaknya migrasi penduduk dari luar daerah.

"Meskipun laju pertumbuhan penduduk (LPP) Sleman disebabkan tingginya migrasi, diharapkan semua pihak terkait tidak lengah untuk tetap mengendalikan LPP tersebut," kata Sri Purnomo, Rabu.

Menurut dia, pendataan keluarga seharusnya menjadi kontrol untuk mendukung program penanganan kemiskinan, data keluarga yang diperoleh dapat dijadikan bahan kroscek bagi Pemkab Sleman untuk melakukan verifikasi data keluarga miskin.

"Saat ini, setelah berbagai upaya yang dilakukan, angka kemiskinan menurun menjadi 15,92 persen dari 312.089 KK yang ada di Sleman. Sedangkan pada pendataan 2011 alu terdapat 50.603 KK miskin dari 305.376 KK di Kabupaten Sleman atau 16,57 persen," katanya.

Ia mengharapkan penurunan jumlah KK miskin tersebut tidak hanya penurunan berupa angka semata namun benar-benar merupakan peningkatan kesejahteraan masyarakat Sleman yang nyata.

"Strategi pelaksanaan penanggulangan kemiskinan dan pengangguran diorientasikan pada keterpaduan dan sinergisme antar sektor. Dengan harapan masyarakat miskin memiliki kesempatan dan kemampuan untuk menciptakan aktivitas perekonomian dan sosial keluarga," katanya.

Sri Purnomo mengatakan, selain pemberdayaan, untuk mengatasi permasalahan kemiskinan, Pemkab Sleman juga memberikan jaminan kesehatan bagi warga miskin melalui program Jaminan Kesehatan Daerah (Jamkesda).

"Sampai saat ini, peserta Jamkesda dari penduduk miskin berjumlah 127.472 orang, dan penduduk rentan miskin berjumlah 77.431 orang," katanya.

(V001)

Pewarta :
Editor :
Copyright © ANTARA 2024