Kulon Progo (Antara Jogja) - Konsultan penyusun rencana detil tata ruang kawasan perkotaan Temon di Kecamatan Temon, Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, mengusung empat isu utama dan strategis.
Empat isu utama dan strategis dalam pengembangan wilayah itu didiskusikan di Kulon Progo, Kamis.
Tenaga ahli PT Proporsi, konsultan penyusunan rencana detil tata ruang kawasan (RDTRK) perkotaan Temon, Sumardiyanto mengatakan empat isu utama dan strategis itu, yakni mitigasi bencana (tsunami), pendidikan, pengembangan ekonomi, dan pengembangan transportasi.
"Untuk isu transportasi antara lain terkait rencana pembangunan bandara baru di Temon, serta rencana pembangunan dan pengembangan infrastruktur pendukung untuk bandara tersebut," katanya.
Ia mengatakan RDTRK merupakan penjabaran dari Perda Kulon Progo Nomor 1 Tahun 2012 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW).
"Penjabaran lebih rinci dalam bentuk RDTR diperlukan agar rencana tata ruang tersebut bisa dioperasionalkan. Untuk itu, empat isu utama pengembangan wilayah Kecamtan Temon perlu ada masukan dari masyarakat," katanya.
Kepala Desa Temon Wetan, Puji Purwaningsih mengatakan apabila bandara benar-benar dibangun di Temon, maka baru akan dirasakan dampaknya 20 tahun ke depan.
Di sisi lain, saat ini belum ada pembinaan dari pemerintah terhadap generasi muda, padahal penyiapan generasi muda mutlak diperlukan agar ke depan tidak hanya menjadi penonton keberadaan bandara itu.
Menurut dia, generasi muda di Kecamatan Temon perlu disiapkan secara mental, pendidikan, dan keterampilan.
"Generasi muda, anak-anak kita harus disiapkan, kesiapan mental, pendidikan, dan keterampilan. Kasihan kalau generasi mudah hanya menjadi penonton," katanya.
Kasubbid Penataan Ruang Bappeda Kulon Progo Eko Setiyo mengatakan Temon memang kecamatan yang strategis. Selain dilewati jalan nasional, juga merupakan koridor Temon-Wates-Yogya, dan adanya rencana pengembangan agropolitan, serta rencana pembangunan bandara.
"Untuk mewujudkan pelaksanaan program tersebut, perlu ada masukan-masukan dari masyarakat melalui diskusi seperti ini," katanya.
(KR-STR)
Empat isu utama dan strategis dalam pengembangan wilayah itu didiskusikan di Kulon Progo, Kamis.
Tenaga ahli PT Proporsi, konsultan penyusunan rencana detil tata ruang kawasan (RDTRK) perkotaan Temon, Sumardiyanto mengatakan empat isu utama dan strategis itu, yakni mitigasi bencana (tsunami), pendidikan, pengembangan ekonomi, dan pengembangan transportasi.
"Untuk isu transportasi antara lain terkait rencana pembangunan bandara baru di Temon, serta rencana pembangunan dan pengembangan infrastruktur pendukung untuk bandara tersebut," katanya.
Ia mengatakan RDTRK merupakan penjabaran dari Perda Kulon Progo Nomor 1 Tahun 2012 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW).
"Penjabaran lebih rinci dalam bentuk RDTR diperlukan agar rencana tata ruang tersebut bisa dioperasionalkan. Untuk itu, empat isu utama pengembangan wilayah Kecamtan Temon perlu ada masukan dari masyarakat," katanya.
Kepala Desa Temon Wetan, Puji Purwaningsih mengatakan apabila bandara benar-benar dibangun di Temon, maka baru akan dirasakan dampaknya 20 tahun ke depan.
Di sisi lain, saat ini belum ada pembinaan dari pemerintah terhadap generasi muda, padahal penyiapan generasi muda mutlak diperlukan agar ke depan tidak hanya menjadi penonton keberadaan bandara itu.
Menurut dia, generasi muda di Kecamatan Temon perlu disiapkan secara mental, pendidikan, dan keterampilan.
"Generasi muda, anak-anak kita harus disiapkan, kesiapan mental, pendidikan, dan keterampilan. Kasihan kalau generasi mudah hanya menjadi penonton," katanya.
Kasubbid Penataan Ruang Bappeda Kulon Progo Eko Setiyo mengatakan Temon memang kecamatan yang strategis. Selain dilewati jalan nasional, juga merupakan koridor Temon-Wates-Yogya, dan adanya rencana pengembangan agropolitan, serta rencana pembangunan bandara.
"Untuk mewujudkan pelaksanaan program tersebut, perlu ada masukan-masukan dari masyarakat melalui diskusi seperti ini," katanya.
(KR-STR)