Yogyakarta (Antara Jogja) - Perguruan tinggi dapat berperan mendorong bangkitnya industri minyak atsiri lokal yang berujung pada peningkatan kesejahteraan masyarakat melalui penelitian, kata Ketua Program Studi Ilmu Kimia Universitas Islam Indonesia Yogyakarta Riyanto.

"Namun, dukungan riset untuk meningkatkan kualitas minyak atsiri belum banyak dilakukan oleh perguruan tinggi. Saat ini belum banyak perguruan tinggi yang secara serius dan konsisten melakukan penelitian tentang minyak atsiri," katanya pada peresmian Pusat Studi Minyak Atsiri di Yogyakarta, Selasa.

Padahal, menurut dia, produk itu mempunyai nilai ekonomi tinggi di kalangan industri. Kebutuhan terhadap minyak atsiri berkualitas cukup besar seiring dengan tingginya diversifikasi produk yang membutuhkan kandungan minyak atsiri mulai dari parfum, kosmetik hingga perasa makanan dan minuman.

"Hal itu tentu menjadi peluang tersendiri bagi industri lokal pengolahan minyak atsiri yang memang sedang menggeliat. Oleh karena itu, fokus Program Studi Ilmu Kimia UII adalah memberdayakan ekonomi lokal melalui penelitian minyak atsiri di pusat studi tersebut," katanya.

Ia mengatakan Program Studi Ilmu Kimia UII merupakan salah satu pelopor dalam hal ini. Melalui Pusat Studi Minyak Atsiri sebagai pusat keunggulan, Program Ilmu Kimia UII ikut menjadi pionir dalam pengembangan minyak atsiri di Indonesia.

"Penelitian di Pusat Studi Minyak Atsiri telah ditunjang dengan laboratorium dan peralatan modern yang tersertifikasi. Berbagai pihak mulai dari masyarakat, pelaku industri hingga instansi pemerintah datang mengunjungi UII untuk belajar tentang minyak atsiri," katanya.

Rektor UII Edy Suandi Hamid mengatakan setiap program studi di lingkungan UII hendaknya terus berinovasi dan mengembangkan diri untuk menjadi program studi unggulan yang ikut meningkatkan kualitas pendidikan.

"Jadilah program studi unggulan yang menyebarluaskan ilmu pengetahuan pada masyarakat sesuai dengan visi rahmatan lil alamin (membawa rahmat bagi semesta alam)," katanya.

(B015)

Pewarta : Oleh Bambang Sutopo Hadi
Editor : Nusarina Yuliastuti
Copyright © ANTARA 2024