Yogyakarta (Antaranews Jogja) - Dewan Atsiri Indonesia mengharapkan penyelenggaraan Asian Aromatherapy Conference (AAC)-Asian Aroma Ingredients Congress & Expo (AAIC) 2018 di Yogyakarta, 23-26 April, mampu mendorong pertumbuhan industri aromatik di Asia.
"AAC-AAIC dibangun untuk menjadi `platform` komunitas aroma Asia Raya di mana pebisnis bertemu bisnis (aromatik)," kata Wakil Ketua Dewan Atsiri Indonesia (DAI) Ferry di Yogyakarta, Senin.
AAC-AAIC 2018 yang digelar oleh DAI mengusung tema "Pertumbuhan Berkelanjutan Industri Aromatik melalui Penguatan Rantai Nilai dan Penelitian Terapan".
Menurut Ferry, industri aromatik dari minyak atsiri di Asia memiliki prospek pertumbuhan yang bagus sebab di Asia terdapat tiga negara dengan keanekaragaman hayati tertinggi termasuk minyak atsiri di dalamanya yakni India, China, dan Indonesia. "Selain itu dari sisi populasi 60 persen penduduk dunia ada di Asia," kata dia.
Oleh sebab itu, menurut dia, dengan mempertemukan sebanyak 400 peserta yang terdiri atas pebisnis aromatik, minyak atsiri serta para akademisi dari negara-negara Asia diharapkan mampu meningkatkan daya saing bisnis aromatik di Asia.
AAC -AAIC 2018 merupakan platform konferensi dan pameran Aromatik se-Asia Raya yang digelar DAI bersama-sama dengan Essential Oil Association of India (EOAI), China Essential Oil, Aroma, and Spices Trade Association (Chinaeasa), serta Flavour & Fragrance Association of India (Fafai).
Ketua DAI Robby J Gunawan mengatakan Indonesia yang saat ini dipercaya sebagai tuan rumah AAC -AAIC 2018 merupakan salah satu negara penghasil minyak atsiri seraiwangi yang cukup besar di dunia yang dikenal dengan sebutan "Java Citronella Oil". Indonesia menempati posisi ketiga sebagai produsen minyak atsiri seraiwangi, setelah RRC dan Taiwan.
"Dari kebutuhan dunia 2.000-2.500 ton (minyak atsiri) per tahun, saat ini RRC menyuplai 1.500-2.000 ton per tahun, sedangkan Indonesia baru mampu memasok 450-650 ton per tahun," kata Robby.
Menurut dia, minyak atsiri seraiwangi mengandung 35-45 jenis senyawa yang banyak digunakan sebagai bahan baku industri sabun, kosmetik, parfum, pasta gigi hingga obat-obatan.