Lyon, Prancis (Antara/AFP/Reuters Jogja) - Juara dunia tujuh kali Formula Satu (F1) Michael Schumacher dalam kondisi "kritis" dan "koma" karena cedera pada kepalanya setelah mengalami kecelakaan saat bermain ski di kawasan Pegunungan Alpen Prancis di Meribel, kata agennya. 
  
Warga Jerman berusia 44 tahun itu kini berada di rumah sakit di Grenoble di bawah pengawasan Profesor Gerard Saillant, spesialis cedera tulang dan otak, yang juga sebagai Presiden Institut Federasi Automobil Internasional (FIA). 
  
"Ia mengalami trauma dan koma dan membutuhkan perawatan  neurosurgical," kata agen Schumacher, Sabine Kehm, dalam pernyataan Senin dini hari, yang dibacakan pihak rumah sakit kepada wartawan. 
  
"Ia dalam kondisi kritis," demikian dinyatakan petugas rumah sakit. 
  
Pihak rumah sakit tidak bersedia memberikan keterangan terinci, hanya menyebutan informasi berikutnya akan segera diberikan. 
  
Christophe Gernigon-Lecomte, direktur kawasan ski Meribel tempat Schumacher bervakansi, sebelumnya mengatakan bahwa mantan juara itu menggunakan helm ketika ia jauh dan kepalanya terbentur ke batu karang, sekitar pukul 11.00 a.m waktu setempat (1000 GMT), atau sekitar pukul 19.00 WIB, Minggu.

Ia menambahkan, atlet Jerman itu dalam kondisi sadar ketika dibawa menggunakan ambulans ke rumah sakit lokal di Moutiers, sebelum dipindahkan ke Grenoble.

"Ia sadar tetapi amat terpukul ketika mengetahui ia dibawa ke rumah sakit," kata direktur kawasan itu. 
  
Di Jerman, kecelakaan Schumacher menjadi berita utama di media massa dan tabloid Bild melaporkan dari laman mereka berita dengan  judul: "Schumi berjuang mempertahankan hidupnya". 
   
Bild juga menyatakan, Ross Brawn, warga Inggris yang bekerja dengan Schumacher di Ferrari dan Mercedes sebagai direktur teknis dan tim prinsipal, sudah tiba di Grenoble. 

                 
                    Terkejut dan berdoa
 
Komunitas Formula Satu khususnya serta kalangan olahraga bermotor pada umumnya, merasa terkejut sembari berdoa seperti tertulis dalam Twitter mereka, meminta agar sang juara itu dapat memenangi perjuangan besarnya. 
  
"Bila ada orang yang dapat lolos, semoga itulah dia," kata juara tiga kali Indy 500 dari Inggris, Dario Franchitti, yang masih berjalan menggunakan penyangga pada kedua ketiaknya karena kecelakaan besar Oktober lalu, yang mengakhiri karir balapnya. 
  
"Ayo Michael, beri kami pengharapan dalam kualifikasi yang kau hadapi, seperti yang selalu kau lakukan dan menangi. Kau dapat melakukannya," kata salah seorang bekas rekan setim Scherumacher di  Benetton, Martin Brundle.

Mantan rekan setimnya di Ferrari, Felipe Massa, yang mengalami nyaris insiden fatal di Hungaria GP 2009, menyatakan ia berdoa untuk keselamatan rekannya itu. 
  
Schumacher merupakan salah satu pebalap Formula Satu paling sukses sepanjang masa, dengan menyandang rekor 91 kemenangan - dalam karirnya lebih dari dua dekade. 
  
Ia memenangi dua gelar awal bersama Benetton pada 1994, tahun ketika juara tiga kali dari Brazil Ayrton Senna tewas dalam kecelakaan di San Marino Grand Prix, serta pada 1995.

Pebalap Jerman itu kemudian memenangi lima kejuaraan berurutan bersama Ferrari antara 2000 dan 2004, disebut-sebut sebagai jaman keemasan tim Italia itu, sampai akhirnya mengukir nama pebalap itu pada arena tempat mereka berlatih di Fiorano. 
  
Schumacher meninggalkan lomba itu tahun lalu setelah selama tiga tahun kurang berhasil saat tampil lagi bersama Mercedes menyusul pengundurkan dirinya dari Ferrari pada penghujung 2006. 
  
Ia tinggal di Swiss bersama istri dan dua anaknya.     

(A.R. Loebis)


Pewarta : Oleh A.R. Loebis
Editor : Masduki Attamami
Copyright © ANTARA 2024