Jambi (Antara Jogja) - Sampah-sampah yang berserakan di sepanjang jalur pendakian Gunung Kerinci, Jambi, telah menganggu kenyamanan dan dikeluhkan sejumlah wisatawan mancanegara yang melakukan pendakian di gunung tersebut.
"Saat ini tingkat kekotoran Gunung Kerinci dan Danau Gunung Tujuh, khususnya di sepanjang jalur pendakian, terus meningkat menyusul semakin ramainya pendakian terhadap gunung tertinggi di Sumatera ini," kata Ketua Pemandu Wisata Gunung Kerinci dan Danau Gunung Tujuh, Rafani di Jambi, Jumat.
Ia mengatakan keberadaan sampah yang terus menumpuk dan berserakan di sepanjang jalur itu umumnya adalah sampah-sampah yang ditinggalkan oleh para pendaki lokal amatir yang datang dari berbagai tempat di Tanah Air.
Namun, para pendaki yang belum mengerti konsep pecinta alam itu itu justeru jadi perusak lingkungan dan merusak citra Gunung Kerinci di mata pendaki mancanegara yang kini terus meningkat jumlahnya.
"Hampir semua pendaki mancanegara yang kita pandu mengeluhkan masalah sampah yang sepertinya sengaja dibiarkan dan terus dilakukan pendaki lokal tersebut tanpa ada tindakan dari institusi bertanggung jawab seperti pihak Taman Nasional Kerinci Seblat atau Pemkab Kerinci, semua turis mengaku tidak nyaman dengan kondisi itu," ujarnya.
Juan, salah seorang wisatawan dari Spanyol yang juga salah seorang petugas Taman Nasional di Barcelona menyatakan mengeluhkan keadaan sampah yang sangat mengotori alam Gunung Kerinci dan Gunung Tujuh yang indah dan menakjubkan itu.
"Hanya permasalahan sampah, saya selaku orang taman nasional sangat berminat untuk membantu mempromosikan keberadaan dua objek gunung yang luar biasa bagi pendaki ini, tapi saya tidak mau melakukan itu selama masalah sampah itu belum tertanggulangi," katanya.
Hal senada diungkapkan Simon Crosbi, pendaki asal Australia yang mengaku sangat takjub dengan keindahan alam di Gunung Kerinci, namun hasratnya untuk kembali mendaki sedikit terganggu karena kotornya jalur pendakian di gunung tersebut.
Menyikapi kondisi ini, pihak HPI Jambi menilai Pemkab Kerinci dan TNKS harus segera mengatur strategi pendakian agar para pendaki khususnya para pendaki hobi atau amatir untuk tidak lagi dibiarkan membuang sampah sembarangan di jalur pendakian.
Harus ada formula yang tepat dari instansi yang bertanggung jawab di sini, di samping itu HPI akan bekerja sama dengan Disbudpar Provinsi Jambi dan komunitas-komunitas serta anak-anak sekolah akan mencoba memprogramkan pembersihan Gunung Kerinci.
"Kita akan mengawali bersama Sispala LaskArt dari SMA YPWI Jambi yang akan melakukan misi pendakian dan pembersihan Gunung Kerinci pada 22 Juni," kata ketua HPI Jambi Guntur.
(KR-NF)