Yogyakarta (ANTARA) - Dinas Perhubungan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) mengimbau kendaraan yang hanya melintas agar tidak memasuki Kota Yogyakarta saat masa libur Natal 2025 dan Tahun Baru 2026 untuk menghindari kepadatan arus.
"Jangan sampai arus lalu lintas itu baik kendaraan pribadi atau bus masuk kota kalau hanya melintas," kata Kepala Dishub DIY Chrestina Erni Widyastuti di Kompleks Kepatihan, Yogyakarta, Rabu.
Hal itu disampaikan Erni sesuai arahan Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X untuk memecah konsentrasi arus kendaraan selama periode Nataru
"Jadi kalau hanya melintas nanti diarahkan kepada ruas-ruas jalan alternatif," ucap dia.
Erni menjelaskan terdapat tujuh ruas jalan alternatif yang disiapkan untuk mengalihkan kendaraan yang tidak memiliki tujuan ke pusat kota.
Dengan begitu, pertemuan arus wisatawan dengan arus melintas dapat diminimalkan selama puncak kunjungan akhir tahun.
Menurut dia, evaluasi sedang dilakukan dalam satu hingga dua hari ke depan guna menentukan jalur alternatif yang akan disampaikan kepada masyarakat agar tidak melintasi kawasan Malioboro apabila tidak memiliki tujuan khusus ke area tersebut.
Bus wisata, kata Erni, juga tidak disarankan memasuki kota lantaran kapasitas kantong parkir yang tersedia sangat terbatas.
"Ada beberapa tempat parkir yang memang kapasitas itu sangat terbatas baik itu di (Taman Parkir) Ngabean maupun di Senopati," ujar dia.
Erni juga menyinggung kondisi arus lalu lintas di sekitar Jembatan Kewek di dekat Malioboro yang saat ini ditutup sementara hingga pembangunan selesai.
Ia menyebut penutupan tersebut memunculkan kepadatan di kawasan Kleringan dan berpotensi menambah titik simpul kemacetan di area Kridosono.
"Tadi sudah kita lihat secara awal karena sosialisasinya belum masif sehingga memang terjadi sedikit agak kemacetan di area Kleringan dan nantinya akan ada titik simpul kemacetan di area Kridosono," ujarnya.
Terkait potensi lonjakan kunjungan, Erni memperkirakan jumlah kendaraan yang masuk wilayah DIY pada periode libur Nataru tahun ini akan melampaui capaian tahun sebelumnya.
"Dievaluasi nanti akan lebih dari tahun kemarin. Kalau di tahun 2024 itu sekitar 4 jutaan," ucap dia.
