Yogyakarta (Antara Jogja) - Ilmu pengetahuan harus dilandasi nilai-nilai keimanan atau tauhid agar dapat menjadi fondasi pembangunan peradaban sebuah bangsa, kata pengasuh Pondok Pesantren Daruut Tauhiid Bandung Kiai Haji Abdullah Gymnastiar.

"Tanpa tauhid, ilmu pengetahuan yang tinggi ibarat bangunan yang megah tetapi fondasinya rapuh, sehingga justru membahayakan pemiliknya," katanya pada pengajian menyambut bulan suci Ramadhan 1435 Hijriah di Universitas Islam Indonesia (UII) Yogyakarta, Sabtu.

Menurut Abdullah Gymnastiar yang biasa dipanggil Aa Gym, hal itu relevan dengan kondisi saat ini, di mana orang-orang berilmu tinggi namun tidak mempunyai landasan tauhid yang kokoh, justru menjadi perusak sendi-sendi bangsa.

Tauhid, kata dia, memiliki peran penting sebagai landasan membangun moral, kecerdasan, dan akhlak para pemuda. Salah satu jalan membekali tauhid adalah penanaman melalui bidang pendidikan.

"Saat ini tidak cukup jika hanya memberi bekal pengetahuan yang mumpuni kepada generasi muda kita. Mereka juga tetap membutuhkan sentuhan nilai-nilai tauhid agar menjadi cendekiawan yang bermoral dan berakhlak mulia," katanya.

Rektor UII Harsoyo mengatakan UII memang selalu menekankan pendidikan karakter kepada para mahasiswanya.

Hal tersebut, kata dia, sejalan dengan cita-cita pendiri UII yang ingin melahirkan cendekiawan Muslim dan pemimpin bangsa yang tidak hanya cerdas, tetapi juga berakhlak mulia.

"Kiat-kiat dalam menyelaraskan antara ilmu dan iman adalah melalui berbagai kegiatan islami yang menjadi bagian dari sistem pendidikan di UII seperti Orientasi Nilai Dasar Islam (ONDI), pesantrenisasi, dan Latihan Kepemimpinan Islam Dasar (LKID)," katanya.

(B015)

Pewarta : Oleh Bambang Sutopo Hadi
Editor :
Copyright © ANTARA 2024