Kulon Progo (Antara Jogja) - Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah, belajar dasar sistem pengelolaan laboratorium kesehatan daerah di Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta.
Anggota DPRD Pekalongan Ismet Isnonu di Kulon Progo, Senin, mengatakan, saat ini, DPRD Pekalongan sedang membahas Raperda tentang Retribusi Pelayanan Dasar Kesehatan.
"Tujuan kami akan melakukan studi komparasi yaitu apa yang sudah kami kerjakan dengan apa yang ada di dinas Kesehatan Kabupaten Kulon Progo khususnya yang terkait dengan laboratorium kesehatan daerah," kata Ismet Isnonu.
Ia mengatakan Pemkab Pekalongan akan menjadikan Puskesmas sebagai Badan Layanan Umum Daerah (BLUD), yang difokuskan adalah laboratorium kesehatan daerah (labkesda) dan BP Paru.
"Menurut anggapan kami Labkesda di Kabupaten Kulon Progo ini telah berjalan dengan tertib dan baik sesuai standar oleh karena itu kami belajar disini," kata Ismet.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Kulon Progo Bambang Haryatno mengatakan Labkesda yang ada di Kabupaten Kulon Progo ini bukan sesuatu yang istimewa.
SOTK juga menginduk kepada Dinas Kesehatan sebagai UPTD (Unit Pelaksana Teknis Dinas) Dinas Kesehatan. Kemudian kantornya juga masih menginduk pada Dinas Kesehatan.
"Kami sudah melakukan pendekatan kepada pemerintah daerah untuk membuat bangunan tersendiri, namun anggaran sangat terbatas pada kami sehingga perlu bergantian. Dinas Kesehatan saja tempat yang kami tempati ini merupakan ruang terbuka hijau (RTH), sehingga sebentar lagi nanti akan dirobohkan, sehingga akan menempati tempat yang baru termasuk labkesda ini," kata dia.
Ke depan, lanjut Ismet, rancangan Labkesda ini lebih luas, pada awal-awal menyusun labkesda ini memang tidak terbatas pada pemeriksaan kualitas air saja tapi akan dikembangkan menjadi sebuah laboratorium yang lebih besar artinya labkesda ini menjadi mitra kerja pelayanan kesehatan di Kabupaten Kulon Progo ini. Pada awal-awal ini masih terbatas pada pemeriksaan kualitas air.
"Labkesda ini sebagai UPTD dengan pendapatan yang masih terbatas, agar lebih luas makan akan kami kembangkan menjadi BLUD. Dimana kami mempunyai 21 puskesmas sudah kami kembangkan menjadi BLUD," kata Bambang.
(KR-STR)
Anggota DPRD Pekalongan Ismet Isnonu di Kulon Progo, Senin, mengatakan, saat ini, DPRD Pekalongan sedang membahas Raperda tentang Retribusi Pelayanan Dasar Kesehatan.
"Tujuan kami akan melakukan studi komparasi yaitu apa yang sudah kami kerjakan dengan apa yang ada di dinas Kesehatan Kabupaten Kulon Progo khususnya yang terkait dengan laboratorium kesehatan daerah," kata Ismet Isnonu.
Ia mengatakan Pemkab Pekalongan akan menjadikan Puskesmas sebagai Badan Layanan Umum Daerah (BLUD), yang difokuskan adalah laboratorium kesehatan daerah (labkesda) dan BP Paru.
"Menurut anggapan kami Labkesda di Kabupaten Kulon Progo ini telah berjalan dengan tertib dan baik sesuai standar oleh karena itu kami belajar disini," kata Ismet.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Kulon Progo Bambang Haryatno mengatakan Labkesda yang ada di Kabupaten Kulon Progo ini bukan sesuatu yang istimewa.
SOTK juga menginduk kepada Dinas Kesehatan sebagai UPTD (Unit Pelaksana Teknis Dinas) Dinas Kesehatan. Kemudian kantornya juga masih menginduk pada Dinas Kesehatan.
"Kami sudah melakukan pendekatan kepada pemerintah daerah untuk membuat bangunan tersendiri, namun anggaran sangat terbatas pada kami sehingga perlu bergantian. Dinas Kesehatan saja tempat yang kami tempati ini merupakan ruang terbuka hijau (RTH), sehingga sebentar lagi nanti akan dirobohkan, sehingga akan menempati tempat yang baru termasuk labkesda ini," kata dia.
Ke depan, lanjut Ismet, rancangan Labkesda ini lebih luas, pada awal-awal menyusun labkesda ini memang tidak terbatas pada pemeriksaan kualitas air saja tapi akan dikembangkan menjadi sebuah laboratorium yang lebih besar artinya labkesda ini menjadi mitra kerja pelayanan kesehatan di Kabupaten Kulon Progo ini. Pada awal-awal ini masih terbatas pada pemeriksaan kualitas air.
"Labkesda ini sebagai UPTD dengan pendapatan yang masih terbatas, agar lebih luas makan akan kami kembangkan menjadi BLUD. Dimana kami mempunyai 21 puskesmas sudah kami kembangkan menjadi BLUD," kata Bambang.
(KR-STR)