Kulon Progo manfaatkan dana keistimewaan turunkan kemiskinan
Kulon Progo (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Kulon Progo Daerah Istimewa Yogyakarta berkomitmen memanfaatkan dana keistimewaan DIY untuk mengurangi kemiskinan dan stunting, serta pemanfaatan kawasan Satuan Ruang Strategis (SRS) dalam rangka mensejahterakan masyarakat.
Penjabat sementara Bupati Kulon Progo Srie Nurkyatsiwi di Kulon Progo Kamis mengatakan, rencana besar dana keistimewaan DIY periode 2022-2042 bertujuan untuk memberikan haluan dan pedoman kepada pelaku pembangunan baik dari pihak pemerintah, masyarakat, maupun dunia usaha.
"Keseluruhan upaya pembangunan ini harus dilakukan secara sinergis dan koordinatif untuk mewujudkan cita-cita keistimewaan DIY," kata Siwi dalam Forum Keistimewaan Kabupaten Kulon Progo dengan tema "Pemanfaatan Satuan Ruang Strategis untuk Kesejahteraan Masyarakat".
Ia mengatakan, SRS diharapkan dapat mendorong pertumbuhan ekonomi yang merata, sekaligus meningkatkan kualitas hidup masyarakat Kulon Progo melalui program pembangunan yang tepat sasaran dan berkelanjutan.
“Sebetulnya program kita, anggaran kita berkonsekuensi terhadap pengurangan pengangguran, kemiskinan, stunting, dan optimalisasi aset," kata Siwi.
Karena itu, Siwi mengajak kepala perangkat daerah dan pihak terkait untuk memberikan masukan dan usulan dalam meningkatkan kualitas program dan kegiatan yang didanai oleh dana keistimewaan, guna memberikan dampak yang positif dan signifikan bagi pembangunan di Kabupaten Kulon Progo.
"Perlu saya tekankan, bahwa Dana Keistimewaan DIY juga merupakan uang negara yang harus kita belanjakan dengan efektif, efisien, dan akuntabel," kata Siwi.
Ia berharap kepala perangkat daerah agar memahami tentang peningkatan kualitas program dan kegiatan terutama dari dana keistimewaan, sehingga dapat memberikan multiplier effect (efek berganda) yang positif pada pembangunan di Kabupaten Kulon Progo.
“Saya berharap potensi Kabupaten Kulon Progo dapat di maksimalkan dengan perencanaan yang lokus dan fokus serta kolaborasinya lintas sektor," katanya.
Sementara itu, Kepala Bidang Analisis Data dan Perencanaan Pembangunan Bappeda Kulon Progo Diana Puspitasari menjelaskan, tujuan diadakannya acara ini adalah untuk memberikan penjelasan kepada peserta terkait program keistimewaan dan Satuan Ruang Strategis (SRS) yang bertujuan untuk mensejahterakan masyarakat.
“Maksud diadakannya forum keistimewaan ini untuk meningkatkan kapasitas peserta dalam program dan kegiatan keistimewaan yang berorientasi pada kesejahteraan masyarakat”, kata Diana.
Penjabat sementara Bupati Kulon Progo Srie Nurkyatsiwi di Kulon Progo Kamis mengatakan, rencana besar dana keistimewaan DIY periode 2022-2042 bertujuan untuk memberikan haluan dan pedoman kepada pelaku pembangunan baik dari pihak pemerintah, masyarakat, maupun dunia usaha.
"Keseluruhan upaya pembangunan ini harus dilakukan secara sinergis dan koordinatif untuk mewujudkan cita-cita keistimewaan DIY," kata Siwi dalam Forum Keistimewaan Kabupaten Kulon Progo dengan tema "Pemanfaatan Satuan Ruang Strategis untuk Kesejahteraan Masyarakat".
Ia mengatakan, SRS diharapkan dapat mendorong pertumbuhan ekonomi yang merata, sekaligus meningkatkan kualitas hidup masyarakat Kulon Progo melalui program pembangunan yang tepat sasaran dan berkelanjutan.
“Sebetulnya program kita, anggaran kita berkonsekuensi terhadap pengurangan pengangguran, kemiskinan, stunting, dan optimalisasi aset," kata Siwi.
Karena itu, Siwi mengajak kepala perangkat daerah dan pihak terkait untuk memberikan masukan dan usulan dalam meningkatkan kualitas program dan kegiatan yang didanai oleh dana keistimewaan, guna memberikan dampak yang positif dan signifikan bagi pembangunan di Kabupaten Kulon Progo.
"Perlu saya tekankan, bahwa Dana Keistimewaan DIY juga merupakan uang negara yang harus kita belanjakan dengan efektif, efisien, dan akuntabel," kata Siwi.
Ia berharap kepala perangkat daerah agar memahami tentang peningkatan kualitas program dan kegiatan terutama dari dana keistimewaan, sehingga dapat memberikan multiplier effect (efek berganda) yang positif pada pembangunan di Kabupaten Kulon Progo.
“Saya berharap potensi Kabupaten Kulon Progo dapat di maksimalkan dengan perencanaan yang lokus dan fokus serta kolaborasinya lintas sektor," katanya.
Sementara itu, Kepala Bidang Analisis Data dan Perencanaan Pembangunan Bappeda Kulon Progo Diana Puspitasari menjelaskan, tujuan diadakannya acara ini adalah untuk memberikan penjelasan kepada peserta terkait program keistimewaan dan Satuan Ruang Strategis (SRS) yang bertujuan untuk mensejahterakan masyarakat.
“Maksud diadakannya forum keistimewaan ini untuk meningkatkan kapasitas peserta dalam program dan kegiatan keistimewaan yang berorientasi pada kesejahteraan masyarakat”, kata Diana.