Bantul, (Antara Jogja) - Sebanyak 17 kelompok kesenian karawitan memeriahkan Festival Karawitan yang digelar Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta.

"Festival Karawitan ini rutin digelar setiap tahun, dan penyelenggaraan kali ini diikuti 17 kelompok karawitan yang dikirim dari masing-masing 17 kecamatan," kata Kepala Disbudpar Bantul, Bambang Legowo usai pembukaan festival karawitan di pendopo kompleks perkantoran Pemkab Bantul, Selasa.

Menurut dia, festival karawitan di Pendopo Parasamya Bantul ini berlangsung selama dua hari yakni pada 26 dan 27 Mei, karena menyesuaikan dengan waktu, sebab setiap kelompok setidaknya membutuhkan waktu tampil sekitar 25 menit.

Bambang mengatakan, setiap penampilan kelompok dengan berbusana Jawa ini dinilai tim juri dan akan diambil tiga kelompok terbaik untuk mendapatkan penghargaan dan uang pembinaan dari Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bantul.

Besaran uang pembinaan yang disiapkan untuk kelompok berpenampilan terbaik akan mendapatkan uang sebesar Rp25 juta, hadiah yang disediakan ini lebih besar dibanding tahun sebelumnya yang sebesar Rp15 juta.

"Kami berharap masing-masing kelompok tidak hanya mengejar juara, namun bagaimana meningkatkan kualitas, karena bagaimanapun juga karawitan ini merupakan seni tradisional adiluhung yang harus terus dilestarikan," katanya.

Menurut dia, melalui festival karawitan ini juga bertujuan untuk mewadahi kelompok seni karawitan dan mengenalkannya kepada masyarakat luas, sebab diakui kesenian ini sudah tergeser akibat perkembangan teknologi dalam bermusik.

Apalagi, kata dia, hampir setiap desa di Bantul yang berjumlah 75 desa mempunyai kelompok seni karawitan, bahkan dua hingga tiga kelompok, sehingga pihaknya terus mendorong eksistensi dan pelestariannya.

"Semua sudah kami data kelompok seni di Bantul, kami juga mendorong generasi muda untuk terlibat dalam seni karawitan, agar ada regenerasi, karena umumnya pelaku kesenian ini rata-rata tua-tua," kata Bambang.***1***

(KR-HRI)

Pewarta : Oleh Heri Sidik
Editor : Victorianus Sat Pranyoto
Copyright © ANTARA 2024