Bantul (Antara) - Permintaan jasa penggilingan daging di Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, usai Idul Adha 1436 Hijriah mengalami peningkatan yang signifikan dibanding hari sebelumnya.
"Kalau musim hewan kurban seperti ini permintaan warga untuk menggiling daging bisa naik hingga tiga kali lipat," kata pemilik jasa penggilingan daging dan bakso di kawasan Pasar Bantul, Sumantri di Bantul, Jumat.
Menurut dia, dirinya mengaku usai libur Idul Adha tempat usahanya mampu mengolah sekitar 600 kilogram daging untuk dijadikan menjadi adonan bakso, naik dibanding sebelumnya yang sekitar 200 kilogram.
Ia mengatakan, sebagian besar warga yang datang ke tempat usahanya ingin mengolah daging sapi untuk dijadikan bakso, mereka selain yang sudah jadi langganan juga konsumen baru.
"Konsumen hanya membawa daging saja, sehingga nanti menerima sudah jadi adonan," kata Sumantri.
Menurut dia, pihaknya mematok harga rata-rata Rp20 ribu untuk setiap satu kilogram daging yang sudah termasuk bahan tambahan lain seperti tepung dan bumbu lainnya.
Sementara itu, salah satu konsumen jasa penggilangan daging, Ranti mengatakan, mengaku sebagian daging yang didapat dari hewan kurban akan diolah untuk dijadikan sebagai bahan olahan makanan.
"Ini hanya sebagian yang saya giling, nanti mau saya olah menjadi sambal, lainnya masih saya simpan di lemari es, mungkin nanti dibuat bakso atau (dimasak) rendang," kata warga Triwidadi Pajangan Bantul ini.
Sedangkan Slamet, warga Kedon Desa Sumbermulyo mengaku, daging sapi hewan kurban yang diperolehnya akan dijadikan adonan bakso, dan tidak diolah menjadi gulai, tongseng maupun gulai, karena sudah terbiasa.
"Kalau dijadikan bakso kan bisa dimasak untuk macam-macam, misalnya sop, tumis atau campuran mi," kata dia.
(KR-HRI)
"Kalau musim hewan kurban seperti ini permintaan warga untuk menggiling daging bisa naik hingga tiga kali lipat," kata pemilik jasa penggilingan daging dan bakso di kawasan Pasar Bantul, Sumantri di Bantul, Jumat.
Menurut dia, dirinya mengaku usai libur Idul Adha tempat usahanya mampu mengolah sekitar 600 kilogram daging untuk dijadikan menjadi adonan bakso, naik dibanding sebelumnya yang sekitar 200 kilogram.
Ia mengatakan, sebagian besar warga yang datang ke tempat usahanya ingin mengolah daging sapi untuk dijadikan bakso, mereka selain yang sudah jadi langganan juga konsumen baru.
"Konsumen hanya membawa daging saja, sehingga nanti menerima sudah jadi adonan," kata Sumantri.
Menurut dia, pihaknya mematok harga rata-rata Rp20 ribu untuk setiap satu kilogram daging yang sudah termasuk bahan tambahan lain seperti tepung dan bumbu lainnya.
Sementara itu, salah satu konsumen jasa penggilangan daging, Ranti mengatakan, mengaku sebagian daging yang didapat dari hewan kurban akan diolah untuk dijadikan sebagai bahan olahan makanan.
"Ini hanya sebagian yang saya giling, nanti mau saya olah menjadi sambal, lainnya masih saya simpan di lemari es, mungkin nanti dibuat bakso atau (dimasak) rendang," kata warga Triwidadi Pajangan Bantul ini.
Sedangkan Slamet, warga Kedon Desa Sumbermulyo mengaku, daging sapi hewan kurban yang diperolehnya akan dijadikan adonan bakso, dan tidak diolah menjadi gulai, tongseng maupun gulai, karena sudah terbiasa.
"Kalau dijadikan bakso kan bisa dimasak untuk macam-macam, misalnya sop, tumis atau campuran mi," kata dia.
(KR-HRI)