Kulon Progo (Antara Jogja) - Puluhan peternak di Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, Rabu, mengikuti kontes kambing peranakan etawa dan sapi putih ongole yang digelar Dinas Kelautan, Perikanan, dan Peternakan setempat.
Dari 62 peserta kontes kambing peranakan etawa (PE), kambing jantan "Krincing Wesi" milik peternak Bambang Subadyo dari Desa Jatimulyo, Kecamatan Girimulyo, mampu menyingkirkan peserta lainnya.
"Krincing Wesi memenangkan kontes untuk kategori kambing pejantan indukan dengan kualitas super," kata Bambang di Kulon Progo.
Ia mengatakan Krincing Wesi telah mengikuti berbagai kejuaran, baik tingkat kabupaten, provinsi, dan nasional.
"Krincing Wesi pernah juara ketiga tingkat nasional di Jepara (Jateng) dan masuk 10 besar saat kontes di Wonosobo (Jawa Tengah). Selain itu, kambing ini merupakan maskot kambing PE kabupaten Kulon Progo," katanya.
Selain itu, kata Bambang, peranakan Krincing Wesi yakni Suryo Koco juga menyabet juara kelas IIB di Wonosobo pada Agustus 2015. Kambing PE Krincing Wesi dan keturunannya selama ini memang dikenal berkualitas.
Meski demikian, Bambang mengaku tidak pernah ingin menjualnya. Hal ini sudah menjadi komitmen menjaga popularitas kambing PE Kulon Progo.
"Setiap mengikuti kontes, kami tidak pernah membuka harga. Pernah ada yang menawar Krincing Wesi di atas Rp100 juta, tapi tidak saya lepas. Kalau dijual nanti tidak ada lagi maskotnya," katanya.
Selain itu, kata dia, banyak peternak dari Magelang, Blitar, Wonosobo dan Banjarnegara meminta indukan betina dikawinkan dengan kambingnya, tapi dirinya tidak memperbolehkan.
"Kami ingin menjaga kualitas kambing PE Kulon Progo dan mengembangkan kambing PE di Girimulyo," katanya.
Kabid Peternakan DKPP Kulon Progo Nur Syamsu Hidayat mengatakan peserta kontes diperkirakan mencapai ratusan. Menurutnya, ada dua kontes yaitu kambing PE dan sapi putih. Untuk kontes kambing PE terdiri atas empat kategori, yaitu calon induk, induk, pejantan, dan calon pejantan.
"Kontes ini juga sebagai ajang silaturahmi antar peternak, agar mereka saling berbagi mengenai cara pengelolaan dan penjualan," kata Nur Syamsu.
(KR-STR)
Dari 62 peserta kontes kambing peranakan etawa (PE), kambing jantan "Krincing Wesi" milik peternak Bambang Subadyo dari Desa Jatimulyo, Kecamatan Girimulyo, mampu menyingkirkan peserta lainnya.
"Krincing Wesi memenangkan kontes untuk kategori kambing pejantan indukan dengan kualitas super," kata Bambang di Kulon Progo.
Ia mengatakan Krincing Wesi telah mengikuti berbagai kejuaran, baik tingkat kabupaten, provinsi, dan nasional.
"Krincing Wesi pernah juara ketiga tingkat nasional di Jepara (Jateng) dan masuk 10 besar saat kontes di Wonosobo (Jawa Tengah). Selain itu, kambing ini merupakan maskot kambing PE kabupaten Kulon Progo," katanya.
Selain itu, kata Bambang, peranakan Krincing Wesi yakni Suryo Koco juga menyabet juara kelas IIB di Wonosobo pada Agustus 2015. Kambing PE Krincing Wesi dan keturunannya selama ini memang dikenal berkualitas.
Meski demikian, Bambang mengaku tidak pernah ingin menjualnya. Hal ini sudah menjadi komitmen menjaga popularitas kambing PE Kulon Progo.
"Setiap mengikuti kontes, kami tidak pernah membuka harga. Pernah ada yang menawar Krincing Wesi di atas Rp100 juta, tapi tidak saya lepas. Kalau dijual nanti tidak ada lagi maskotnya," katanya.
Selain itu, kata dia, banyak peternak dari Magelang, Blitar, Wonosobo dan Banjarnegara meminta indukan betina dikawinkan dengan kambingnya, tapi dirinya tidak memperbolehkan.
"Kami ingin menjaga kualitas kambing PE Kulon Progo dan mengembangkan kambing PE di Girimulyo," katanya.
Kabid Peternakan DKPP Kulon Progo Nur Syamsu Hidayat mengatakan peserta kontes diperkirakan mencapai ratusan. Menurutnya, ada dua kontes yaitu kambing PE dan sapi putih. Untuk kontes kambing PE terdiri atas empat kategori, yaitu calon induk, induk, pejantan, dan calon pejantan.
"Kontes ini juga sebagai ajang silaturahmi antar peternak, agar mereka saling berbagi mengenai cara pengelolaan dan penjualan," kata Nur Syamsu.
(KR-STR)