Kulon Progo (Antara Jogja) - Dinas Pariwisata, Pemuda dan Olahraga bekerjasama dengan Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta menyusun Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan Sermo dalam rangka pengembangan Waduk Sermo sebagai pusat pertumbuhan pariwisata baru.

Kasi Objek dan Sarana-Prasarana Disbudparpora Kulon Progo Kuat Tri Utama di Kulon Progo, Sabtu, mengatakan objek wisata Waduk Sermo mulai ramai pengunjung yang didongkrak pengembangan Puncak Canting Mas dan Kalibiru.

"Untuk menangkap peluang pertumbuhan pariwisata di wilayah Perbukitan Menoreh, khususnya Kecamatan Kokap, kami bersama Dinas Pekerjaan Umum (DPU) telah menyusun Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan (RTBL) Sermo," kata Kuat.

Menurut Kuat, kawasan Sermo sebagai kawasan suaka marga satwa memang tidak mudah dalam pengembangan. Namun, Pemkab Kulon Progo telah mengajukan permohonan pengembangan kawasan Suaka Marga Satwa Sermo sebagai objek wisata baru kepada Kementerian Lingkungan Hidup.

Namun demikian, pengembangan Suaka Marga Satwa Sermo tidak akan merusak hutan dan habitat lain. "Kami hanya memanfaatkan kawasan tertentu yang mendukung Waduk Sermo," katanya.

Ketua Fraksi Partai Golkar DPRD Kabupaten Kulon Progo Widiyanta mengatakan Waduk Sermo belum tergarap secara optimal. Idealnya, Kawasan Waduk Sermo dibangun sarana pendukung seperti kolam renang, water boom, permainan anak-anak dan arena pemancingan. Sehingga bisa menjadi daya tarik bagi para pengunjung. Termasuk rumah makan dan tempat penjualan cindera mata yang reperesentatif.

"Untuk melengkapi sarana pendukung tersebut ada baiknya kalau Pemkab Kulon Progo bekerja sama dengan investor. Kalau harus dibiayai dengan dana APBD memang cukup berat," katanya.

Ia mengatakan seharusnya di Kulon Progo dibuat satu paket wisata yang mencakup beberapa objek wisata dalam satu jalur transportasi. Misalnya, dari Pantai Glagah, makam Girigondo, Waduk Sermo, Kalibiru, Goa Kiskendo dan puncak Suroloyo. Dengan dimikian, dalam satu perjalanan wisatawan bisa mengunjungi beberapa objek wisata sekaligus.

"Konsekuensinya, dukungan infrastruktur harus optimal. Kalau seperti yang ada sekarang ini memang belum memadai. Harus dilakukan penataan dan pembenahan infrastruktur secara bertahap dan berkelanjutan," kata Widiyanta.


(KR-STR)

Pewarta : Oleh Sutarmi
Editor :
Copyright © ANTARA 2024