Kulon Progo, (Antara Jogja) - Pemerintah Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, mengirim KSU Jatirogo dan Menoreh Politan mengikuti pameran industri di Hongkong pada 21-27 Maret.
Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan, Energi dan Sumber Daya Mineral (Disperindag-ESDM) Kulon Progo Niken Probo Laras di Kulon Progo, Rabu, mengatakan tujuan kunjungan ke Hongkong, supaya pelaku usaha gula semut di Kulon Progo baik koperasi, KUBE dan CV dapat menjadi eksportir sendiri.
"Selama ini, ekspor gula ke berbagai negara masih memanfaatkan pihak ketiga," kata Niken.
Ia mengatakan KSU Jatirogo di Hongkong sebagai perwakilan untuk "busines to busines" dan KUBE Menoreh Politan untuk promosi. Produksi gula semut yang disyaratkan adalah memiliki sertifikasi organik internasional.
Rencana ini didukung sepenuhnya Pemda DIY dan Kementerian Perdagangan supaya mereka menjadi eksportir produk mereka sendiri.
"Ekspor gula semut yang melalui pihak ketiga, keuntungan dan nilai tambahnya hanya dinikmati pengekspor," katanya.
Untuk itu, Disperindag-ESDM memberdayakan petani nira dalam rangka meningkatkan hasil produksi gula kelapa dan masyarakat berminat menjadi penderes.
Sumber Daya Manusia (SDM) untuk mengolah gula semut juga harus menunjukkan komitmen dalam memproduksi gula semut.
"Gula semut itu bukan kami yang menggerakkan. Mereka sendiri yang menggerakan. Ke depan semoga generasinya tidak terhenti," katanya.
Dia mengatakan pihaknya mengusulkan ke Kementerian Perindustrian untuk memenuhi syarat spesifikasi industri rumah tangga.
"Kami minta bantuan ke Kementerian Perindustrian berupa keramik bekerja sama dengan perusahan keramik Arwana," kata Niken.
Ia mengatakan produksi gula semut masih terpusat di Kecamatan Kokap, padahal kecamatan lain juga memiliki potensi yang sama untuk memproduksi gula semut.
"Disperindag-ESDM bekerja sama Dinas Pertanian dan Kehutanan (Dispertan) untuk peremajaan pohonnya," kata dia. ***3***
(KR-STR)
Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan, Energi dan Sumber Daya Mineral (Disperindag-ESDM) Kulon Progo Niken Probo Laras di Kulon Progo, Rabu, mengatakan tujuan kunjungan ke Hongkong, supaya pelaku usaha gula semut di Kulon Progo baik koperasi, KUBE dan CV dapat menjadi eksportir sendiri.
"Selama ini, ekspor gula ke berbagai negara masih memanfaatkan pihak ketiga," kata Niken.
Ia mengatakan KSU Jatirogo di Hongkong sebagai perwakilan untuk "busines to busines" dan KUBE Menoreh Politan untuk promosi. Produksi gula semut yang disyaratkan adalah memiliki sertifikasi organik internasional.
Rencana ini didukung sepenuhnya Pemda DIY dan Kementerian Perdagangan supaya mereka menjadi eksportir produk mereka sendiri.
"Ekspor gula semut yang melalui pihak ketiga, keuntungan dan nilai tambahnya hanya dinikmati pengekspor," katanya.
Untuk itu, Disperindag-ESDM memberdayakan petani nira dalam rangka meningkatkan hasil produksi gula kelapa dan masyarakat berminat menjadi penderes.
Sumber Daya Manusia (SDM) untuk mengolah gula semut juga harus menunjukkan komitmen dalam memproduksi gula semut.
"Gula semut itu bukan kami yang menggerakkan. Mereka sendiri yang menggerakan. Ke depan semoga generasinya tidak terhenti," katanya.
Dia mengatakan pihaknya mengusulkan ke Kementerian Perindustrian untuk memenuhi syarat spesifikasi industri rumah tangga.
"Kami minta bantuan ke Kementerian Perindustrian berupa keramik bekerja sama dengan perusahan keramik Arwana," kata Niken.
Ia mengatakan produksi gula semut masih terpusat di Kecamatan Kokap, padahal kecamatan lain juga memiliki potensi yang sama untuk memproduksi gula semut.
"Disperindag-ESDM bekerja sama Dinas Pertanian dan Kehutanan (Dispertan) untuk peremajaan pohonnya," kata dia. ***3***
(KR-STR)