Kulon Progo (ANTARA) - Koperasi Nira Lestari Golden Kalurahan Hargorejo, Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, melaksanakan ekspor perdana gula semut kelapa sebanyak 22 ton ke Malaysia dan Kanada senilai Rp1,1 miliar.
"Hari ini merupakan ekspor perdana," kata Ketua Koperasi Nira Lestari Golden Hargorejo Arif Singgih Purnomo di Kulon Progo, Kamis.
Ia mengatakan biasanya, Koperasi Nira Lestari Golden melaksanakan ekspor namun kerja sama dengan pihak ketiga.
"Kita belum secara mandiri melakukan ekspor," katanya.
Arif mengakui terkendala sertifikat organik gula semut. Hal ini dikarenakan biaya sertifikasi mahal, sertifikat organik harus diperpanjang setiap tahunnya. Kemudian, dari petani tidak mampu membiayai sertifikasi.
"Untuk itu, kami berharap ada aturan dari kementerian supaya ada lembaga yang membantu petani melaksanakan pembiayaan sertifikasi organik," katanya.
Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Kulon Progo Drajad Purbadi mengatakan produksi gula semut terbesar di Kulon Progo sekitar 2018 dan 2019 sebesar 1.680 ton dalam satu tahun. Setelah itu terjadi COVID-19, kemudian ekspor terhenti.
Hal ini menyebabkan petani beralih membuat gula biasa dan dijual di pasar-pasar rakyat.
Dulu, pasar gula semut ke Eropa dan Amerika. Tahun ini, pasar gula semut ke Malaysia dan Kanada.
"Kemudian, hari ini perdana ekspor secara langsung ke Malaysia dan Kanada," katanya.