Jogja (Antara) - Pemerintah Kota Yogyakarta didukung Bank Indonesia, Bulog dan Bank Pembangunan Daerah (BPD) Daerah DIY membuka Toko Segara Amarta yang menjual bahan kebutuhan pokok untuk membantu kestabilan harga di pasar guna menjaga tingkat inflasi.

"Toko seperti ini baru pertama di Indonesia. Toko ini bukan tempat kulakan, tetapi sebagai referensi harga bahan kebutuhan pokok sehingga mampu menjaga stabilitas harga di pasar," kata Wali Kota Yogyakarta Haryadi Suyuti saat meresmikan Toko Segara Amarta di Pasar Beringharjo Yogyakarta, Sabtu.

Sejumlah bahan kebutuhan pokok yang dijual di toko tersebut di antaranya adalah beras, minyak goreng dan gula pasir. Seluruh bahan kebutuhan pokok berasal dari Bulog.

Toko yang berada di pintu masuk sisi timur Pasar Beringhajo tersebut hanya buka dua hari dalam satu pekan yaitu Sabtu dan Minggu. Harga bahan kebutuhan pokok yang dijual lebih rendah dibanding harga di pasar, meskipun tidak terpaut terlalu jauh.

"Harapannya, inflasi di Yogyakarta bisa tetap terkendali. Saat ini, inflasi berada di bawah empat persen," katanya.

Wali Kota berharap agar keberadaan toko tersebut mampu membuat masyarakat menjadi lebih tenang karena merasa yakin bahwa stok bahan kebutuhan pokok yang dibutuhkan akan selalu ada.

"Saat puasa dan Lebaran, masyarakat tidak perlu mengubah pola konsumsinya karena khawatir bahan yang dibutuhkan tidak ada di pasar," katanya.

Sementara itu, Kepala Bulog Divisi Regional Yogyakarta Sugit Tedjo Mulyono mengatakan, keberadaan toko tersebut tidak lantas diartikan akan ada operasi pasar tetap dari Bulog.

"Harga untuk bahan kebutuhan pokok yang dijual di toko ini adalah harga komersial menyesuaikan harga di pasar. Ada selisih sedikit saja," katanya.

Selisih harga tersebut disebabkan Bulog mampu memangkas mata rantai untuk memperoleh bahan kebutuhan pokok karena mengandalkan petani dan mitra binaan.

Stok bahan kebutuhan pokok, khususnya beras masih mencukupi hingga 2017. Saat ini, Bulog memiliki sekitar 31.000 ton beras.

"Berapapun kebutuhan masyarakat, akan kami cukupi," katanya.

Sementara itu, Kepala BI Kantor Perwakilan DIY Arif Budi Santoso mengatakan, selain tiga jenis bahan kebutuhan pokok yang dijual saat ini, dimungkinkan ada penambahan jenis barang dagangan. "Mungkin nantinya akan ada cabai atau bawang merah," katanya.

Ia menyebut toko tersebut dibuka untuk menjual bahan kebutuhan pokok karena bahan makanan masih memiliki inflasi yang cukup tinggi meskipun rata-rata inflasi di DIY rendah.

"Evaluasi akan dilakukan secara berkala untuk mengetahui bagaimana dampaknya terhadap stabilisasi harga," katanya.

(E013)

Pewarta : Eka Arifa Rusqiyati
Editor : Hery Sidik
Copyright © ANTARA 2024