Gunung Kidul (Antara Jogja) - Pemerintah Kabupaten Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, mengkaji rencana pembangunan jalur alternatif Yogyakarta-Wonosari melalui beberapa titik untuk mengurai kemacetan yang sering terjadi.
Kepala Dinas Perhubungan, Komunikasi, dan Informatika (Dishubkominfo) Gunung Kidul Purnama Jaya di Gunung Kidul, Minggu, mengatakan seiring perkembangan pariwisata terjadi kepadatan lalu lintas di jalur utama Yogyakarta - Wonosari, sehingga memerlukan jalur alternatif.
"Kami merencanakan pembangunan jalur alternatif Sambipitu - Piyungan yang akan menyambungkan Yogyakarta - Wonosari. Rencana pembangunan jalur alternatif sudah masuk dalam pembahasan RPJMD," katanya.
Ia mengatakan jalur tersebut digunakan untuk roda empat ukuran kecil atau roda dua karena memang jalur tersebut lebih jauh 10 km dibandingkan jalur utama. Namun diharapkan bisa memecahkan masalah kemacetan, dari barat melalui Kalasan, ke selatan nanti tembusnya di Ngoro-oro, Nglanggran, lanjut ke Wonosari.
"Saat ini sedang dilakukan pembebasan lahan untuk pembangunan jembatan. Jembatan ini masih dalam tahap pembebasan lahan. Namun itu masuk domain Provinsi DIY," kata Purnama.
Kepala Bidang Fisik dan Prasarana Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Gunung Kidul Sri Agus Wahyono mengungkapkan jalur pertama Piyungan, Kalasan, di selatan SPBU Piyungan Kalasan, naik terus menuju arah Ngoro-oro, Nglanggran. Jalur kedua di Bokoharjo, atau di kawasan Candi Ijo menuju ke arah Sendang Sriningsih menuju ke Gunung Kidul.
"Kendalanya geometri yang terlalu menanjak. Selain itu jalan masih kasar dan tidak sepenuhnya bisa dilewati," katanya.
Saat ini, rencana pembangunan jalur alternatif masih di bahas dengan provinsi. Selain itu berkomunikasi dengan Direktorat Jenderal Bina Marga terkait rencana pembangunan jalur alternatif tersebut.
"Termasuk pembangunan jembatan lemah bang yang saat ini proses pembebasan lahan," katanya.
Meski demikian, Jalur JJLS tetap di fokuskan sebagai jalur alternatif ke depannya, karena memang sarana dan prasarananya mendukung.
(U.KR-STR)
Kepala Dinas Perhubungan, Komunikasi, dan Informatika (Dishubkominfo) Gunung Kidul Purnama Jaya di Gunung Kidul, Minggu, mengatakan seiring perkembangan pariwisata terjadi kepadatan lalu lintas di jalur utama Yogyakarta - Wonosari, sehingga memerlukan jalur alternatif.
"Kami merencanakan pembangunan jalur alternatif Sambipitu - Piyungan yang akan menyambungkan Yogyakarta - Wonosari. Rencana pembangunan jalur alternatif sudah masuk dalam pembahasan RPJMD," katanya.
Ia mengatakan jalur tersebut digunakan untuk roda empat ukuran kecil atau roda dua karena memang jalur tersebut lebih jauh 10 km dibandingkan jalur utama. Namun diharapkan bisa memecahkan masalah kemacetan, dari barat melalui Kalasan, ke selatan nanti tembusnya di Ngoro-oro, Nglanggran, lanjut ke Wonosari.
"Saat ini sedang dilakukan pembebasan lahan untuk pembangunan jembatan. Jembatan ini masih dalam tahap pembebasan lahan. Namun itu masuk domain Provinsi DIY," kata Purnama.
Kepala Bidang Fisik dan Prasarana Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Gunung Kidul Sri Agus Wahyono mengungkapkan jalur pertama Piyungan, Kalasan, di selatan SPBU Piyungan Kalasan, naik terus menuju arah Ngoro-oro, Nglanggran. Jalur kedua di Bokoharjo, atau di kawasan Candi Ijo menuju ke arah Sendang Sriningsih menuju ke Gunung Kidul.
"Kendalanya geometri yang terlalu menanjak. Selain itu jalan masih kasar dan tidak sepenuhnya bisa dilewati," katanya.
Saat ini, rencana pembangunan jalur alternatif masih di bahas dengan provinsi. Selain itu berkomunikasi dengan Direktorat Jenderal Bina Marga terkait rencana pembangunan jalur alternatif tersebut.
"Termasuk pembangunan jembatan lemah bang yang saat ini proses pembebasan lahan," katanya.
Meski demikian, Jalur JJLS tetap di fokuskan sebagai jalur alternatif ke depannya, karena memang sarana dan prasarananya mendukung.
(U.KR-STR)