Bantul, (Antara Jogja) - Gelombang tinggi yang melanda kawasan Pantai Parangtritis, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, limpasan air lautnya sampai merendam tempat parkir wisatawan yang terdapat di sebelah utara objek wisata.
"Gelombang laut yang besar ini kurang lebih sudah satu mingguan, namun hari ini (Kamis) yang paling besar, airnya naik ke atas sampai di parkiran kendaraan," kata Komandan Regu I Tim SAR Pantai Parangtritis Suparjiyanto di Bantul, Kamis.
Menurut dia, sebelumnya gelombang pasang pantai selatan di Parangtritis meskipun besar namun tidak sampai naik ke permukaan daratan kawasan lahan parkir, namun sejak Kamis pagi, gelombang laut makin membesar yang diperkirakan lebih dari lima mater.
Karena air pasang sampai merendam lahan parkir kendaraan roda empat sekitar 30 cm itu, maka membuat kendaraan yang melintas di sekitar lahan parkir harus berhati-hati terutama bagi sepeda motor, dan karena kondisi itu lahan parkir yang terendam tidak digunakan.
"Gelombang pasang laut sampai naik ke parkiran lewat sungai kecil yang ada di sisi timur. Padahal jarak tempat parkir dengan bibir pantai kurang lebih sekitar 300 meter. Tadi (Rabu,8/6) malam ombak memang sudah terlihat besar," katanya.
Selain merendam lahan parkir, kata dia, gelombang pantai juga menerjang `shelter` atau pos pemantau SAR di tepian pantai yang terbuat dari bambu dan kayu hingga membuat lapak tersebut miring dan hampir roboh karea tidak kuat menahan hempasan gelombang.
"Shelter (pos pantau SAR) di pantai agak miiring kena air, sehingga perlu digeser ke utara untuk menghindari gelombang. Setidaknya ada empat shelter yang semuanya kena dan diundurkan lima meter," katanya.
Namun demikian, kata Suparjiyanto gelombang pasang pantai selatan Parangtritis itu tidak sampai merusak bangunan maupun menggenangi warung kuliner di kawasan objek wisata, karena memang lokasi sejauh ini berada dalam radius aman dari gelombang.
Untuk mencegah kejadian hal-hal yang tidak diinginkan, misalnya kecelakaan laut yang menimpa wisatawan, personel SAR meningkatkan kewaspadaan dengan patroli keliling sepanjang pantai. Meski begitu sejauh ini kunjungan wisatawan ke pantai ini sepi karena bulan Ramadhan.
"Kami siaga di tepi pantai dan patroli di sepanjang pantai, memantau kondisi gelombang laut. Dalam satu regu ada 15 personel yang diterjunkan ditambah personel dari Polisi Air (Polair) dua personel," katanya.***4***
(KR-HRI)
"Gelombang laut yang besar ini kurang lebih sudah satu mingguan, namun hari ini (Kamis) yang paling besar, airnya naik ke atas sampai di parkiran kendaraan," kata Komandan Regu I Tim SAR Pantai Parangtritis Suparjiyanto di Bantul, Kamis.
Menurut dia, sebelumnya gelombang pasang pantai selatan di Parangtritis meskipun besar namun tidak sampai naik ke permukaan daratan kawasan lahan parkir, namun sejak Kamis pagi, gelombang laut makin membesar yang diperkirakan lebih dari lima mater.
Karena air pasang sampai merendam lahan parkir kendaraan roda empat sekitar 30 cm itu, maka membuat kendaraan yang melintas di sekitar lahan parkir harus berhati-hati terutama bagi sepeda motor, dan karena kondisi itu lahan parkir yang terendam tidak digunakan.
"Gelombang pasang laut sampai naik ke parkiran lewat sungai kecil yang ada di sisi timur. Padahal jarak tempat parkir dengan bibir pantai kurang lebih sekitar 300 meter. Tadi (Rabu,8/6) malam ombak memang sudah terlihat besar," katanya.
Selain merendam lahan parkir, kata dia, gelombang pantai juga menerjang `shelter` atau pos pemantau SAR di tepian pantai yang terbuat dari bambu dan kayu hingga membuat lapak tersebut miring dan hampir roboh karea tidak kuat menahan hempasan gelombang.
"Shelter (pos pantau SAR) di pantai agak miiring kena air, sehingga perlu digeser ke utara untuk menghindari gelombang. Setidaknya ada empat shelter yang semuanya kena dan diundurkan lima meter," katanya.
Namun demikian, kata Suparjiyanto gelombang pasang pantai selatan Parangtritis itu tidak sampai merusak bangunan maupun menggenangi warung kuliner di kawasan objek wisata, karena memang lokasi sejauh ini berada dalam radius aman dari gelombang.
Untuk mencegah kejadian hal-hal yang tidak diinginkan, misalnya kecelakaan laut yang menimpa wisatawan, personel SAR meningkatkan kewaspadaan dengan patroli keliling sepanjang pantai. Meski begitu sejauh ini kunjungan wisatawan ke pantai ini sepi karena bulan Ramadhan.
"Kami siaga di tepi pantai dan patroli di sepanjang pantai, memantau kondisi gelombang laut. Dalam satu regu ada 15 personel yang diterjunkan ditambah personel dari Polisi Air (Polair) dua personel," katanya.***4***
(KR-HRI)