Yogyakarta (Antara Jogja) - Menteri Kesehatan Nila Djuwita F Moeloek berharap kader perempuan muda Nasyiatul Aisyiyah ikut membantu mempromosikan gaya hidup sehat di masing-masing daerah.

"Kami berharap bisa ikut mempromosikan hidup sehat mulai hal terkecil seperti mengajarkan anak mencuci tangan," kata Menteri Nila dalam Muktamar Nasyiatul Aisyiyah XIII di Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY), Jumat.

Menurut dia, promosi gaya hidup sehat perlu terus dilakukan, khususnya oleh kalangan perempuan untuk menghindari peningkatan angka gizi buruk, cacingan, kejadian ibu yang meninggal dunia saat melahirkan, hingga kematian anak akibat penyakit.

"Termasuk pentingnya penggunaan air bersih juga perlu terus disosialisasikan," kata Nila.

Selain itu, kader perempuan muda Muhammadiyah itu juga diharapkan mampu memahami 1.000 hari pertama kehidupan anak untuk membentuk generasi muda yang unggul.

"1.000 hari pertama kehidupan (HPK) anak merupakan masa yang kritis dan penting bagi anak untuk kita berikan asupan nutrisi yang cukup dan sentuhan kasih sayang," kata dia.

Dalam kesempatan itu, Menkes juga menekankan pentingnya pemahaman remaja tentang kesehatan reproduksi.

Nila berharap, remaja mengerti betul tentang kesehatan reproduksi agar remaja dapat mengambil keputusan yang tepat bagi dirinya terkait kesehatan reproduksi.

Menurut Nila, dalam hal kesehatan reproduksi diperlukan kerjasama lintas ilmu dan lintas pihak yang memiliki keterkaitan dengan kesehatan reproduksi.

"Kesehatan reproduksi bukan hal yang tabu lagi. Kita harus terbuka, transparan, menjelaskan kesehatan reproduksi pada remaja," kata dia.

Ketua Umum Nasyiatul Aisyiyah, Normasari mengatakan selama ini Nasyiatul Aisyiyah telah memiliki gerakan praksis berupa Pelayanan Remaja Sehat Nasyiatul Aisyiyah (PASHMINA).

Norma menjelaskan, bahwa PASHMINA merupakan inisiatif Nasyiatul Aisyiyah dalam menjawab kebutuhan remaja akan kesehatan reproduksi dalam bentuk layanan kesehatan reproduksi berbasis komunitas.

Perhelatan Muktamar Nasyiatul Aisyiyah ke-XIII yang terpusat di UMY hingga 28 Agustus itu akan membahas sejumlah isu spesifik seperti gerakan advokasi perempuan dan anak untuk pencapaian Sustainability Development Goals, peran kebangsaan perempuan muda, keberdayaan ekonomi perempuan, serta inovasi gerakan perempuan.

Narasumber pada muktamar yang dihadiri 1.000 peserta dari 34 provinsi itu di antaranya Menteri Kesehatan Nila Djuwita F Moeloek, Ketua MPR RI Zulkifli Hasan serta Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendy.

(L007)

Pewarta : Oleh Luqman Hakim
Editor : Mamiek
Copyright © ANTARA 2024