Yogyakarta (ANTARA) - Pimpinan Pusat Aisyiyah dan Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (UKM) menjalin kerja sama dalam pembinaan dan pemberdayaan perempuan di bidang kewirusahaan.
Penandatanganan nota kesepahaman (MoU) itu dilakukan Ketua Umum Pimpinan Pusat Aisyiyah Salmah Orbayinah dan Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki di Kampus 4 Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Yogyakarta, Selasa,
Salmah Orbaniyah mengatakan penandatanganan MoU itu bertujuan untuk memperkuat sinergi antara kedua pihak dalam mendukung kemajuan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di kalangan perempuan.
Menurut dia, MoU itu penting untuk memperkuat sinergi antara Aisyiyah dan pemerintah dalam mendorong pemberdayaan perempuan pelaku UMKM agar mampu bersaing di tingkat global.
"Kita perlu mendorong perempuan pelaku UMKM untuk mengembangkan bisnisnya ke tingkat yang lebih tinggi, sehingga tidak hanya membawa kesejahteraan bagi mereka sendiri, tetapi juga bagi keluarga dan lingkungannya," kata Salmah.
Ia mengatakan MoU itu mencakup dua hal utama, yaitu pembinaan dan pemberdayaan koperasi UMKM bagi perempuan serta penyinergian sumber daya dan kompetensi yang dimiliki bersama untuk mendukung pemberdayaan perempuan di sektor kewirausahaan.
"Kerja sama itu penting sebagai upaya untuk mengembangkan sektor UMKM yang semakin tumbuh di Indonesia. Ini tentunya berkat peran penting pemerintah yang terus memperkuat UMKM," ujarnya.
Teten Masduki menyambut baik kerja sama ini dan menyatakan kesiapan kementeriannya untuk mendukung pelaksanaan teknis dari MoU tersebut. "Nanti teknisnya akan dibahas lebih lanjut dalam pertemuan di Jakarta," ujarnya.
Selain penandatanganan MoU, juga diselenggarakan Seminar Nasional Aisyiyah bertema "Strategi Meningkatkan Daya Saing Koperasi dan UMKM Aisyiyah dalam Menghadapi Tantangan Ekonomi Global".
Rektor UAD Prof Muchlas MT menyambut baik pelaksanaan seminar yang digelar Pimpinan Pusat Aisyiyah bekerja sama dengan Kementerian Koperasi dan UKM, karena merupakan langkah strategis dalam membangun sektor ekonomi Muhammadiyah, khususnya dalam penguatan koperasi dan UMKM yang relevan bagi ibu-ibu Aisyiyah.
Dengan menghadirkan narasumber yang ahli dan berkompeten dalam bidang ekonomi dan UMKM, kata dia, diharapkan seminar ini dapat memberikan wawasan yang komprehensif kepada ibu-ibu Aisyiyah, sehingga dapat menjadi momentum penting dalam memperkuat daya saing ekonomi Muhammadiyah dan Aisyiyah di kancah global.
Seminar ini, menurut Muchlas, diharapkan menjadi platform yang efektif untuk membantu ibu-ibu Aisyiyah dalam mengasah keterampilan bisnis mereka. Dengan adanya seminar ini diharapkan ibu-ibu Aisyiyah dapat mengembangkan keterampilan dan potensi mereka di bidang UMKM, sehingga mampu bersaing dalam menghadapi tantangan ekonomi global.
"Seminar ini sangat penting dan menarik bagi ibu-ibu Aisyiyah, terutama dalam peningkatan ekonomi dan pembangunan koperasi serta UMKM di bawah naungan Muhammadiyah dan Aisyiyah. Selain fokus pada pendidikan dan kesehatan, pengembangan di sektor ekonomi harus menjadi prioritas dalam memajukan masyarakat," kata Muchlas.